Jakarta, NU Online
Tadarus Al-Qur’an menjadi salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dijalankan umat Islam pada setiap bulan Ramadhan. Membaca Al-Qur’an disarankan untuk diucapkan secara lisan atau disuarakan, minimal terdengar oleh telinga sendiri. Tadarus Al-Qur’an juga memiliki hikmah tersendiri, terlebih jika dilakukan secara berjamaah.
Suara-suara yang dikeluarkan dalam melaksanakan tadarus Al-Qur’an tersebut menimbulkan frekuensi yang membentuk energi positif. Bahkan, sangat bermanfaat bagi kesehatan dan memunculkan kebahagiaan.
“Apabila kita melafalkan tadarus Al-Qur’an dengan tartil, pelan, makharijul huruf dan panjang-pendeknya (benar), maka itu sangat bermanfaat bagi kesehatan,” ungkap Anggota Lembaga Kesehatan (LK) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dr Abdul Aziz dalam galawicara bertajuk Hikmah Tadarus Al-Qur’an dan Kesehatan di Kanal Youtube TVNU, pada Sabtu (9/4/2022) malam.
Ia menjelaskan, suara seseorang saat membaca Al-Qur’an akan membuat seluruh sel di dalam tubuh terstimulan untuk beraktivasi dengan baik. Terlebih, dr Abdul Aziz menyebut bahwa 70 persen dari kandungan komponen di dalam tubuh seseorang berasal dari air.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian dr Masaru Emoto dari Jepang yang menyebutkan bahwa ucapan, pikiran, doa, kata-kata, dan tulisan yang baik akan direspons oleh air. Air akan memberikan respons terhadap stimulan yang ada di sekitarnya dengan baik.
“Tergantung dari ucapan atau kata-kata itu. Kalau ucapannya buruk maka akan direspons dalam bentuk kristal-kristal yang buruk. Kalau kata-kata, ucapan, doa, apalagi tadarus Al-Qur’an maka akan direspons dengan baik,” jelas dr Abdul Aziz.
Tadarus Al-Qur’an berperan positif membentuk faali (gerak) psikologis di dalam tubuh seseorang menjadi nyaman dan tenang. Kemudian ketenangan itu akan menimbulkan hormon endorfin, setara dengan hormon morfin di dalam tubuh.
“(Hormon itu) tidak didapatkan dari luar, tetapi dari dalam tubuh kita yang akan bisa mendapatkan hormon endorfin, hormon kebahagiaan. Hormon endorfin ini fungsinya sangat banyak. Di antaranya bisa mereduksi atau menghilangkan potensi timbulnya sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh kita,” ungkapnya.
Dilansir dari web resmi Institut Ilmu Al-Qur’an, dr Al-Qadhi dari Klinik Besar Florida Amerika Serikat berhasil melakukan penelitian tentang pengaruh bacaan Al-Qur’an pada syaraf otak dan organ tubuh lainnya.
Ia membuktikan, hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Tadarus Al-Qur’an berperan dalam penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, dan menangkal berbagai macam penyakit yang merupakan pengaruh umum bagi orang-orang yang menjadi objek dari penelitian dr Al-Qadhi.
Penelitian tersebut ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97 persen dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian ini diperkuat pula oleh penelitian lain yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, diungkapkan bahwa Al-Qur’an terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97 persen bagi mereka yang mendengarkannya.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin