Nasional

Akar Utama Penyebab Terorisme adalah Kemiskinan dan Ketidakadilan

Selasa, 31 Mei 2016 | 21:00 WIB

Akar Utama Penyebab Terorisme adalah Kemiskinan dan Ketidakadilan

foto: youtube

Jakarta, NU Online
Hal yang sering dilupakan oleh para ahli adalah bahwa akar utama penyebab aksi terorisme adalah masalah kemiskinan dan ketidakadilan. Anak-anak dan generasi muda yang merasa hidup dalam kesulitan dan membayangkan masa depan mereka akan suram, mudah sekali diprovokasi untuk melakukan kekerasan atau terorisme. 

Demikian disampaikan budayawan Ahmad Tohari (Kang Tohari) dalam perbincangan dengan NU Online di Jakarta, Selasa (31/1) siang.

Tohari menambahkan, apabila kita ingin memberantas terorisme strategi yang paling  mudah adalah dengan mengurangi pengangguran dan menambah lapangan kerja. 

Kemudian, “Orang-orang yang sudah makmur jangan memamerkan kemakmurannya di jalan-jalan atau di layar televisi. Karena itu akan merangsang orang yang menganggur yang merasa tidak punya masa depan, menjadi resah dan gelisah. Dalam situasi yang gelisah seperti ini, terorisme akan sangat mudah berkembang,” tutur Kang Tohari.

Menurutnya, ketidakadilan terutama ketidakadilan ekonomi pada satu sisi bisa dicontohkan dengan fenomena di kampung-kampung amat banyak warga yang berpenghasilan hanya sepuluh ribu rupiah per hari. Sementara di atas sana ada yang bisa penghasilan hingga satu milyar rupiah per hari. 

Selisih ini sangat jauh. Ketika selisih ini dipamerkan, tentu saja akan merangsang kegelisahan di tingkat bawah atau yaitu mereka yang merasa tingkat ekonominya rendah dan menghadapi keadaan sangat sulit.

Walaupun akar utama itu adalah kemiskinan dan ketidakadilan, para teroris memanfaatkan agama. Alasan agama digunakan karena mereka tidak punya saluran lain untuk melampiaskan kegelisahan mereka. Mereka tidak punya organisasi apa pun. Demikian juga organisasi pemuda yang memperhatikan masalah pengangguran dan kelangkaan lapangan kerja, hampir tidak ada. 

Kang Tohari mengatakan, hal inilah yang harus dipahami oleh para ahli strategi. Jangan hanya menyalahkan kemiskinan sebagai masalah takdir. 

Selain mengatasi persoalan kemiskinan dan ketidakadilan, untuk mengatasi terorisme adalah dari sisi generasi muda harus sadar bahwa NKRI adalah perahu bersama yang bersama-sama dibutuhkan dan harus dipelihara. 

“Indonesia adalah perahu milik kita bersama. Jangan sampai bocor, jangan sampai salah arah, dan jangan sampai tenggelam. Artinya generasi muda harus sadar bahwa NKRI adalah perahu bersama dengan isinya yang bermacam-macam yang harus kita dijaga keselamatanya dan arah pelayarannya,” tegas Kang Tohari. (Kendi Setiawan/Mukafi Niam)


Terkait