Buruh Didorong Jadi Key Opinion Leader untuk Perjuangkan Hak-haknya
Ahad, 9 Maret 2025 | 05:00 WIB

Momen acara diskusi dan buka bersama membahas media sosial dan pekerjaan masa depan di Kantor DPP Konfederasi Sarbumusi, Jakarta, pada Sabtu (8/3/2025). (Foto: dok. Sarbumusi)
Jakarta, NU Online
Dewan Pengurus Pusat (DPP) Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) menggelar diskusi bertajuk Media Sosial dan Pekerjaan Masa Depan di Kantor DPP Konfederasi Sarbumusi, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, pada Sabtu (8/3/2025).
Non Goverment Program Development Specialist Pambudhi Margono yang menjadi narasumber dalam diskusi itu mengharapkan kehadiran buruh di media sosial. Penggunaan media sosial dapat dilakukan untuk memperjuangkan hak-hak buruh melalui peranannya sebagai key opinion leader (KOL) atau kelompok yang ahli dalam bidang tertentu.
"Media sosial itu salah satu campaign yang sangat bagus untuk menyuarakan dunia perburuhan," kata Pambudhi Margono.
Pambudhi lalu menyoroti dinamika isu buruh saat ini yang masih terbatas dalam lingkup serikat atau federasi buruh. Hal itu mengakibatkan kurangnya perhatian dari masyarakat yang lebih luas. Salah satu contoh isu yang saat ini ramai diperbincangkan adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10 ribu pekerja PT Sritex.
Pambudhi menekankan perlunya figur dari serikat buruh yang mampu menjadi key opinion leader (KOL) di media sosial agar wacana perburuhan memiliki kiblat yang jelas.
"Saya mendorong ada seseorang dari serikat buruh yang mampu menjadi KOL, sehingga isu-isu buruh yang ada di media sosial kiblatnya nanti lahir dari Sarbumusi," tuturnya.

Narasumber lainnya, pegiat media sosial Ahmad Rozali mengatakan, media sosial dan perjuangan buruh harus berjalan beriringan.
"Media sosial dan buruh itu sebenarnya selalu jalan beriringan. Tidak bisa memperjuangkan buruh kalau tidak menyuarakannya di media sosial," katanya.
Baca Juga
Pembelaan Gus Dur terhadap Kaum Buruh
Sebagai informasi, acara tersebut dihadiri Sekretaris DPP Konfederasi Sarbumusi Syaifudin Ahrom, Ketua DPP Konfederasi Sarbumusi Agung Prastowo, dan Ketua P4K Sarbumusi Fahri Fathurrohman.
Dalam kegiatan itu, para narasumber meyakini bahwa dengan meningkatnya kesadaran buruh dalam bermedia sosial, gerakan perburuhan bisa semakin kuat dan memiliki daya tawar yang lebih besar di tengah tantangan dunia kerja modern.
Kontributor: Razik