Gerakan Filantropi ‘PPKM’ Fatayat NU Kolaborasi dengan Pesantren
Kamis, 12 Agustus 2021 | 15:00 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU) Anggia Ermarini mengatakan, pihaknya sedang merilis gerakan filantropi Peduli Pendidikan dan Kesehatan Mental (PPKM) Anak korban Covid-19 berkolaborasi dengan pesantren.
Ungkapan itu disampaikan Anggia Ermarini dalam sambutannya pada siaran langsung Lailatul Ijtima’ Tahlil untuk Para Syuhada Covid-19 dan Masyayikh di TVNU, Kamis (12/8) malam.
“Tujuan program ini adalah memberikan pendampingan psikososial. Apalagi mereka yang saat ini mendadak menjadi yatim, piatu, atau yatim-piatu, pastinya sangat butuh pendampingan. Maka Fatayat merilis program ini,” kata Anggi.
Baginya, PPKM anak korban Covid-19 ini merupakan bentuk kepedulian Fatayat NU terhadap kondisi memilukan saat ini. Diharapkan, program tersebut dapat meringankan beban dan membuka jalan harapan baru bagi anak-anak yang kehilangan orang tua atau pengasuh dalam menyongsong masa depan.
Baca juga: PP Fatayat NU Galakkan 'PPKM' Anak Korban Covid-19
“Lewat kolaborasi ini, kiranya pesantren-pesantren bersedia memberi perlindungan mental dan pendidikan bagi anak-anak yatim-piatu ini,” harapnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini juga menyampaikan keprihatinan atas banyaknya alim ulama yang wafat di situasi seperti ini. Dia memanjatkan harapan semoga di balik kepulangan para masyayikh dapat segera lahir kembali para penggantinya.
“Doa terbaik, mudah-mudahan segera muncul kembali generasi-generasi baru pengganti beliau. Para cendekia, ilmuwan, dan ulama yang akan mendampingi kita semua, terutama jamaah NU,” harap Anggi.
Hadir dalam kesempatan ini, Pengasuh Pesantren Salafiyah Pasuruan Nyai Kuni Zakiyah Idris Hamid, ia mengatakan bahwa dalam kondisi genting saat ini, kontemplasi dan introspeksi perlu semakin diperkuat. Demikian juga ikhtiar batiniyah melalui doa dan terus bersabar.
“Semoga kita menjadi orang-orang yang mukhlisin dengan semua yang ditakdirkan oleh Allah SWT,” kata dia.
Mengutip surat At-Taubah ayat 24, ia mengajak kepada semua jamaah yang hadir untuk kembali memenungkan firman-firman Allah swt sebagai bekal meneruskan perjuangan Rasulullah saw. Sebab, menurut dia, tidak ada yang bisa menghilangkan semua cobaan dan menolong segala macam kesulitan kecuali Allah.
“Dalam ayat itu, Allah mengingatkan, jika kita tidak mengutamakan Allah dan tidak lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik,” tutur Ny Zakiyah memaknai butiran-butiran dari ayat Qur’an itu.
Kontibutor: Syifa Arrahmah
Editor: Mushtofa Asrori