Surabaya, NU Online
KH Agoes Ali Masyhuri mengimbau agar memperbanyak shalawat agar dirinya, anak dan keluarganya diberikan keberkahan hidup, mulai dari rezekinya hingga kesehatan.
Ia menyampaikan hal itu saat menyampaikan taushiyah pada puncak Semarak Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H di Masjid Al Akbar Surabaya (25/1). Acara dikemas dengan bershalawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf di halaman timur masjid itu.
Lebih lanjut ia menceritakan sosok yang setiap hari disebutkan namanya dalam shalawat, yakni Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, tak ada bahasa sastra atau syair untuk mengambarkan kebesaran Nabi Muhammad.
“Itu artinya Rasulullah saking agung dan mulianya. Namun demikian, Nabi Muhammad jangan dianggap Tuhan dan sebagai anak Tuhan. Saya berpesan kepada Syeckhermania, jangan khawatir untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad, itu semua tidak akan keliru," pesan Gus Ali.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo ini, Rasulullah disiapkan sebelum dunia ini diciptakan. Rasulullah jangan dijajarkam dengan pemimpin revoluser lainnya sebab manusia tetap mempunyai kekurangan.
"Manusia itu punya lupa, lali dan apes," lanjut Gus Ali.
Pemimpin selain Rasulullah masa kejayaannya tatkala masih hidup atau saat berkuasa. Terkadang masih hidup, tapi tak berkuasa lagi. Tak hanya itu, kepemimpinan Rasulullah didukung dengan akhlaq yang begitu mulia.
"Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an, pujian itu datangnya dari Allah," jelas Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim ini.
Imam Junaid Al Baghdadi mengatakan, seluruh pintu surga akan tertutup, kecuali pintu Rasullullah.
"Semoga kita kelak akan masuk surga melalui pintu Rasulullah dan diantar langsung oleh Nabi Muhammad SAW, makanya itu, membaca shalawatlah bersungguh-sungguh," pungkasnya. (Rof Maulana/Abdullah Alawi)