Kapolri Idham Azis saat bertemu KH Said Aqil Siroj di PBNU, Selasa (12/11). (Foto: NU Online/Husni Sahal)
Kiai Said mengatakan bahwa kunjungan Kapolri ke PBNU merupakan hubungan erat kedua belah pihak. Selama ini, NU dan Polri selalu bergandengan tangan dalam memperkuat tatanan masyarakat dan memiliki komitmen menjaga empat pilar. Oleh karena itu, sambungnya, selama NU dan ormas-ormas lain bekerja sama dengan Polri, maka Indonesia menjadi aman.
"Jadi tidak aneh, bukan barang baru (Kapolri ke PBNU), Pak Tito juga begitu diangkat Kapolri, malah sejak Kapolda ke sini, dulu Pak Sutarman juga serung je sini, Pak Timur juya pernah ke sini," kata Kiai Said.
Sementara Idham Azis mengatakan bahwa kehadirannya ke PBNU ibarat kunjungan seorang anak yang baru mendapatkan amanah lalu meminta restu kepada orang tua. Apa yang dilakukannya merupakan melanjutkan tradisi yang dilakukan para pendahulunya.
"Kita tahu bersama bahwa NU ormas Islam terbesar di Indonesia yang komitmennya terhadap NKRI tidak perlu diragukan lagi. Selama ini Polri juga sangat merasakan betapa besarnya bantuan yang diberikan oleh PBNU untuk kita bersama-sama membawa Indonesia ini ke arah negara yang lebih ramah, tenteram tertib," kata Azis.
Dalam upaya terwujudnya negara yang aman, ia meminta PBNU agar tidak sungkan-sungkan untuk memberikan masukan kepadanya.
"Saya mohon bimbingan, mohon arahan, mohon dukungan, sehingga ke depan kita bisa menjaga betul negara republik Indonesia ini supaya selalu dalam keadaan aman dan kita bisa melaksanakan semua aktivitas sesuai dengan cita-cita proklamator untuk menjadikan negara yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur," terangnya
Pewarta: Husni Sahal