Kepada Kapolri, Ketum PBNU Sampaikan Pentingnya Ormas Islam
Selasa, 12 November 2019 | 11:15 WIB
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj didampingi Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini berbincang dengan Kapolri Idham Azis (Foto: NU Online/Suwitno)
"Negara besar seperti apa pun harus memperkuat civil society, tanpa itu maka struktur sosial akan lapuk seperti Timur Tengah," kata Kiai Said di hadapan Kapolri Idham Aziz, di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).
Menurut Kiai Said, Timur tengah rawan konflik karena tidak memiliki struktur sosial. Di negara-negara yang tengah membangun kembali kekuatannya itu hanya terdapat ikatan kesukuan dan partai politik.
"Kita ini, NU, Muhammadiyah dan lain-lain itu sebagai circle social, struktur masyarakat bangsa yang non-politik praktis, (tapi kita) politik kebangsaan. Oleh karena itu, selama NU dan ormas -ormas lain bersama polisi, insyaallah negara Indonesa akan aman, damai, dan tenteram," terang kiai yang juga Pengasuh Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan itu.
Kiai Said pun meminta semua pihak, khususnya banom dan lembaga yang berada di bawah naungan NU agar selalu bergandengan tangan dalam memberantas musuh negara dan masyarakat, seperti terorisme, narkoba, dan koruptor.
"Ini harus bergandengan tangan antara semua pihak, terutama kita, kelompok Nahdlatul Ulama dengan berbagai badan otonom: Fatayat, Muslimat, Ansor, Banser, Pagar Nusa dan seterusnya," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Kiai Said sempat menyanjung peran Polri dalam mengamankan jalannya pemilihan umum. Katanya, tidak ada negara yang seberhasil Indonesia dalam menjalankan pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Berkat kita selalu bersama-sama polisi, masyarakat semuanya, kita dari pihak Nahdlatul Ulama tidak menginginkan keributan, tidak menginginkan kegaduhan. Alhamdulillah tantangan yang cukup besar itu dapat terlewati dengan baik," katanya.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Abdullah Alawi