Ketika Lirik Lagu ‘Joko Tingkir’ Diganti Jadi ‘Tukang Parkir’
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 12:00 WIB
Jakarta, NU Online
Saat ini lagu ‘Joko Tingkir Ngombe Dawet’ banyak diperbincangkan di tengah masyarakat. Lagu dengan genre dangdut koplo ini menimbulkan kontroversi karena memasukkan nama Joko Tingkir yang merupakan kakek buyut dari para ulama tanah Jawa.
Ulama NU KH Ahmad Muwafiq pun merasa jengkel dengan pengarang lirik Joko tingkir ngombe dawet, Jo dipikir marai mumet ini. Gus Muwafiq menilai, pengarang tidak mengetahui sejarah karena Joko Tingkir bukanlah orang sembarangan. Joko Tingkir adalah ulama besar yang menurunkan ulama-ulama di Jawa.
Menghindari ketidaknyamanan ini, banyak pihak meminta lagu ini dihentikan peredarannya. Namun, banyak juga yang tetap menggunakan lagu ini dengan mengganti lirik Joko Tingkir dengan kata lain yang berakhiran -ir agar sama akhir liriknya.
Di antaranya seperti yang diunggah oleh akun Facebook Kawruh Jawa yang mengunggah video penampilan seorang penyanyi yang melantunkan lagu shalawat diiringi lirik-lirik bahasa Jawa. Lirik yang ada dalam lagu tersebut mengganti kata Joko Tingkir menjadi Tukang Parkir.
“Tukang parkir ngombe dawet. Jo dipikir marai mumet. Opek jamur nggone mbah wage. Pantang Mundur terus nyambut gawe,” demikian lirik yang dinyanyikan penyanyi perempuan yang juga sambil memainkan alat gendang, Sabtu (20/8/2022).
Video ini pun banyak mendapatkan respon positif dari warganet melalui komentar-komentar yang muncul. Di antaranya ditulis akun Facebook Ali Maksum yang menilai warganet sudah mulai paham terhadap polemik ini.
“Alhamdulillah, secara bertahap netizen mulai do (pada) paham. Purun ngubah parikan (mau mengubah susunan) pantun yang lagi viral. Lagu sing asale (yang asalnya) nama tokoh ulama, saget (bisa) diganti kata lain yang seirama. Ya maklum, mungkin kemarin-kemarin sebagian dari kita belum tau siapa tokoh tsb. Monggo (silakan) dilanjut,” tulisnya. Tulisan telah disesuaikan ejaan di KBBI.
“Ini yg baru bener syairnya, bukan memakai nama Joko Tingkir sebagai tema lagu. Jaman sekarang, ngombe dawet bisa dianggap ambigu bagi sebagian penikmat lagu,” tulis netizen lainnya Ni Mas.
Terkait kontroversi ini, penulis lagu ‘Joko Tingkir Ngombe Dawet’ yang bernama Pratama juga sudah menyampaikan permohonan maaf dan mengganti lirik lagu tersebut.
“Saya mohon maaf. Tidak ada niatan saya untuk melecehkan nama beliau. Saya akui karena saya tidak tahu dan saya kurang paham, di balik sosok nama besar beliau. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujarnya.
“Saya juga di channel saya ini sudah mengubah liriknya tidak menggunakan Joko Tingkir lagi,” kata Pratama dalam video permohonan maafnya yang diunggah di kanal YouTube Tama Halu 008 miliknya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori