Muhammad Faizin
Penulis
Jakarta, NU Online
Setelah memunculkan kontroversi dan polemik di tengah-tengah masyarakat, akhirnya pencipta lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet meminta maaf. Pencipta lagu yang bernama Pratama ini menyampaikan pernyataan maafnya melalui sebuah video yang ia unggah di kanal YouTube Tama Halu 008 miliknya pada Jumat (19/8/2022).
Pratama menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat Lamongan, Jawa Timur dan semua orang yang merasa tersinggung dengan lagu yang ia tulis dan saat ini sudah menyebar dengan berbagai jenis musik yang mengiringinya.
“Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Di video kali ini dan di kesempatan kali, ini izinkan saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Lamongan dan pihak-pihak yang tersinggung atau kurang berkenan karena saya telah membuat lirik menggunakan nama Joko Tingkir,” katanya mengawali permohonan maafnya.
“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” imbuh Pratama dalam video berdurasi 3 menit 19 detik ini.
Ia mengakui jika dalam penulisan lirik menggunakan kata Joko Tingkir merupakan ketidaktahuannya terhadap ulama besar di tanah Jawa.
“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena kekurangan, ketidaktahuan saya, ketidakpahaman saya di balik nama Joko Tingkir ini adalah sosok seorang ulama besar dan dihormati di Jawa,” katanya.
“Saya mohon maaf. Tidak ada niatan saya untuk melecehkan nama beliau. Saya akui karena saya tidak tahu dan saya kurang paham, di balik sosok nama besar beliau. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya juga di channel saya ini saya sudah mengubah liriknya tidak menggunakan Joko Tingkir lagi,” ungkapnya.
Ia pun mengulangi kembali permohonan maafnya dan sekaligus mohon maaf jika dalam menyampaikan permohonan maaf tersebut kurang berkenan dan kurang sopan.
“Minta tolong dimaafkan karena ketidaktahuan saya tentang Joko Tingkir. Saya juga mohon maaf yang sebesar-besarnya jika permohonan maaf saya ini kurang berkenan atau kurang baik cara mengucapkan, dan kurang sopan,” kata Pratama.
“Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Pada dasarnya tidak ada niatan saya melecehkan nama besar beliau. Itu karena ketidaktahuan saya dan kekurangpahaman saya. Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga video permohonan maaf saya ini bisa diterima,” tuturnya.
Lagu ini sendiri banyak diprotes oleh berbagai kalangan di antaranya oleh Gus Muwafiq dan KH Anwar Zahid. Ia merasa jengkel dengan pengarang lirik “Joko Tingkir ngombe dawet, Jo dipikir marai mumet,” ini.
Gus Muwafiq dan Kiai Anwar Zahid menilai nama Joko Tingkir tidak pantas dinyanyikan sambil berjoget-joget. Sebab, Joko Tingkir adalah ulama besar yang menurunkan ulama-ulama di Jawa.
Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet saat ini tidak hanya populer di wilayah Jawa Timur, tetapi juga daerah-daerah lainnya. Mayoritas penyanyi dangdut campur sari maupun koplo pernah menyanyikannya, bahkan kerap dinyanyikan dalam berbagai hajatan rakyat.
Termasuk hampir saja dinyanyikan pasca-upacara detik-detik Proklamasi dalam rangka HUT ke-77 RI di Istana Negara Jakarta oleh penyanyi cilik asal Banyuwangi Farel Prayoga. Tapi karena alasan tertentu, lagu tersebut tidak jadi dinyanyikan Farel di depan Presiden Jokowi. Farel hanya menyanyikan lagu "Ojo Dibandingke".
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua