Jakarta, NU Online
Menjelang pelaksanaan Muktamar V di Nusa Dua, Bali pada 20-21 mendatang, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengumpulkan setidaknya 1.000 kiai dari berbagai pelosok negeri dalam forum Munas Alim Ulama se-Indonesia.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Siroj dijadwalkan akan hadir pada acara yang dilaksanakan pada Selasa (20/8) esok ini.
Koordinator Munas Alim Ulama PKB, Saifullah Maksum mengatakan Munas tersebut merupakan salah satu rangkaian Muktamar. "Munas Alim Ulama se- Indonesia adalah membahas masalah-masalah kebangsaan, baik politik demokrasi, budaya serta keagamaan." ujar Saifullah di Jakarta, Kamis (15/8).
Saifullah menambahkan, dalam forum tersebut para kiai juga akan melakukan diskusi terkait dengan revitalisasi model dakwah Wali Songo di era sekarang.
"Para kiai juga akan membuat rekomendasi kepada pemerintah untuk terus memperkuat basis Islam yang moderat dan seruan keagamaan alim ulama yang akan disebut dengan Watsiqah (Piagam) Bali," urainya.
Diharapkan lewat forum tersebut akan muncul rekomendasi yang dapat menciptakan terwujudnya kehidupan bermasyarakat yang damai tanpa ada permasalahan terkait terorisme, radikalisme, dan intoleransi yang belakangan menjadi isu serius yang dihadapi bangsa ini.
Tidak hanya itu, para ulama yang hadir dalam forum tersebut juga akan menggelar tasyakuran atas pelaksanaan Pemilu 2019 yang berjalan sukses dan damai.
Selain Ketua Umum PBNU, beberapa kiai juga akan turut serta dalam forum tersebut, di antaranya, cendikiawan Muslim Nadirsyah Hosen, dan Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta Gus Miftah Maulana Habiburrahman.
"Gus Nadir dan Gus Miftah sudah siap hadir bersama ulama dan kiai-kiai pengasuh pondok pesantren se-Indonesia," ujar Wasekjen DPP PKB Ahmad Iman.
Imam menambahkan, Muktamar PKB ini bukan sekedar agenda rutin yang dilakukan lima tahun sekali, namun forum tertinggi ini menjadi kesempatan silaturahim bagi para ulama untuk membahas berbagai agenda kebangsaan dan keagamaan.
"Biar bagaimana pun, PKB kan lahir dari rahim NU. Wajar kalau setiap agenda PKB dihadiri oleh ulama, dan yang dibahas masalah-masalah kebangsaan dan keumatan," jelas Iman. (Red-Zunus Muhammad)