NU Care-LAZISNU Salurkan Beasiswa untuk 160 Santri Yatim dan Berprestasi Pesantren Kebon Jambu Cirebon
Kamis, 13 November 2025 | 22:30 WIB
Sesi foto bersama dalam acara penyaluran beasiswa untuk santri yatim dan berprestasi di Pesantren Kebon Jambu, Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat pada Kamis (13/11/2025). (Foto: dok. LAZISNU PBNU)
Cirebon, NU Online
NU Care-LAZISNU menyalurkan beasiswa untuk 160 santri yatim dan berprestasi di Pondok Pesantren Kebon Jambu, Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis (13/11/2025). Penyaluran beasiswa ini merupakan rangkaian peringatan Hari Santri 2025.
Beasiswa ini atas kerja sama LAZISNU PBNU dengan Tokio Marine Life yang disalurkan juga ke berbagai wilayah, di antaranya Jakarta, Bogor, Bekasi, Bali, hingga Yordania untuk penerima Beasiswa Santri Global.
Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU Riri Khariroh menyampaikan, pemberian beasiswa ini difokuskan untuk membantu para santri dari keluarga yang tidak mampu, agar tetap bisa menempuh pendidikan pesantren dan mengembangkan prestasinya.
“Kami melihat banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu yang mereka dikirim orang tuanya ke pesantren, dengan adanya program beasiswa ini dapat membantu, kita memang berfokus pada anak-anak dari keluarga yang tidak mampu dan mereka yang berprestasi. Kami juga berterima kasih kepada mitra LAZISNU yang terus mendukung program ini,” ujarnya.
Riri berharap, penyaluran beasiswa ini bisa membuat para santri dapat menggapai pendidikan dan cita-citanya.
"Beasiswa itu manfaatnya jangka panjang untuk memperbaiki kehidupan di masa depan,” ucapnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Kebon Jambu Nyai Hj Masriyah Amva mengapresiasi langkah NU Care-LAZISNU dalam menyalurkan beasiswa tersebut.
Ia menilai, beasiswa sekecil apa pun sangat berarti bagi para santri yang hidup dengan keterbatasan ekonomi.
“Saya menanggapi dengan sangat bahagia, dengan sangat terharu sekali dengan kedatangan LAZISNU ke sini, memberikan anak-anak beasiswa. Karena mereka di mata saya adalah orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan-bantuan. Walaupun hanya 500 ribu atau 1 juta, bagi mereka itu sangat luar biasa,” tutur Nyai Masriyah dengan nada penuh haru.
Ia menyampaikan bahwa pesantren yang telah berdiri selama 30 tahun itu kini menampung sekitar 1.700 hingga 1.800 santri mukim. Sebagian besar berasal dari keluarga miskin, bahkan ada yang yatim atau yatim piatu.
“Untuk anak yang tidak mampu, kami gratiskan. Untuk santri penerima beasiswa, mereka pakai untuk sekolah, kebutuhan pondok karena yang saya pilih adalah orang-orang yang benar-benar membutuhkan,” jelasnya.
Salah satu penerima beasiswa, Azril Fahrezi Putra Ardian siswa SMP kelas 7 asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, mengaku sangat bersyukur atas bantuan yang diterimanya.
“Beasiswa ini sangat membantu saya karena mama tinggal sendiri di rumah dan akan saya belikan peralatan sekolah dan juga ngaji. Saya pengen banget beli kitab tasfiran dan alfiyah, mau beli novel juga. Sisanya ditabung untuk acara akhirussanah di akhir tahun pelajaran. Beasiswa ini akan saya gunakan sebaik-baiknya,” ujar Azril.
——————————
Catatan Koreksi: Artikel ini telah mengalami perubahan judul dan paragraf pertama pada Jumat (14/11/2025) pukul 10.05 WIB. Semula 180 menjadi 160 santri. Perubahan ini berdasarkan keterangan lanjutan dari LAZISNU PBNU.