NU Peduli Salurkan Beras untuk Warga Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Pasaman Barat
Jumat, 5 Desember 2025 | 09:15 WIB
Bantuan beras dari NU Peduli untuk warga terdampak banjir dan tanah longsor di Pasaman Barat yang tinggal di pengungsian, pada Kamis (4/12/2025). (Foto: Kendi Setiawan)
Pasaman Barat, NU Online
Kampung Pasang Siang Jorong Perhimpunan Nagari Talu, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat di Sumatra Barat adalah salah satu kampung terdampak banjir dan tanah longsor yang terjadi pada akhir November 2025 lalu.
Akibat bencana tersebut, warga kehilangan sumber penghasilan, selain rumah dan harta benda. Sebanyak delapan kepala keluarga harus tinggal di pengungsian.
Sebagai wujud kepedulian kepada warga, Tim NU Peduli menyalurkan bantuan kebutuhan pokok berupa beras untuk warga Pasaman Barat. Bantuan ini diserahkan di dapur umum titik pengungsian pada Kamis (4/12/2025).
Manajer SDM dan Urusan Umum NU Care-LAZISNU Dewi Rochmawati menjangkau langsung dusun tersebut. Selain menyapa dan bersilaturahim dengan warga, Dewi menyerahkan secara simbolis bantuan logistik.
“Saat ini kami berada di Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, salah satu wilayah dengan banyak titik longsor dan banjir. Kami memberikan bantuan berupa sembako dan akan menindaklanjuti kebutuhan berikutnya,” kata Dewi.
Ia menyebutkan bahwa dalam tahap tanggap darurat ini, NU Care-LAZISNU PBNU memberikan bantuan logistik berupa beras, paket sembako, serta perlengkapan dapur umum.
Ketua LAZISNU Pasaman Barat Mita Fitria memastikan bahwa LAZISNU hadir memberikan bantuan untuk warga di kampung yang tertimpa tanah longsor.
“Di sini ada sekitar 300 warga yang terdampak banjir dan longsor. Ada 8 rumah yang tertimbun. Di bagian belakang terdapat area sawah dan jembatan yang menghubungkan dengan kampung terputus,” kata Mita.
Jembatan tersebut merupakan akses strategis menuju sawah dan perkebunan masyarakat.
“Saat ini jembatan itu putus sehingga aktivitas ekonomi warga terhambat,” kata Mita.
Selain itu, di titik penyaluran bantuan kali ini terdapat 8 KK yang harus tinggal bersama di satu ruangan gedung serbaguna milik kampung. Warga yang mengungsi ini karena rumah mereka tertimbun tanah longsor pada Sabtu (29/11/2025).
Selain tanah longsor di dekat sungai yang menimbun rumah warga, memindahkan aliran sungai ke sawah, serta merusak jembatan, terdapat juga longsoran di dekat jalan provinsi menuju Sumatra Utara yang juga merusak beberapa rumah warga.
Perjalanan Tim NU Peduli ke titik penyaluran setelah melintasi perjalanan selama 2 jam dengan kendaraan bermotor dari pusat kota Pasaman Barat atau sekitar 5 jam dari Bandara Internasional Minangkabau.
Sebelum tiba di kampung tersebut, Tim NU Peduli harus melewati beberapa titik longsor. Beruntung, titik tanah longsor yang beberapa hari lalu memutus akses jalan, kini sudah bisa dilewati.