Program Makan Bergizi Gratis Belum Merata, Bahkan di Jakarta
Rabu, 8 Januari 2025 | 16:00 WIB
Sejumlah siswa SDN Slipi 11 Jakarta sedang membantu mengangkat boks-boks nasi program makan bergizi gratis, Selasa (7/1/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, yang menelan anggaran mencapai 72 triliun yang dikeluarkan secara bertahap hingga puncaknya 420 triliun, belum terlaksana secara merata di seluruh sekolah Indonesia, bahkan di Jakarta.
Seperti yang disampaikan Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 26 Kepulauan Seribu, Provinsi Daerah Khusus Jakarta Maliyatun, yang mengatakan bahwa pihaknya belum menerima program tersebut, meskipun sudah diketahui bahwa program ini telah dilaksanakan sejak 6 Januari 2025 lalu.
"Sejauh ini, pemerintah baru hanya mendata berapa banyak murid kami saja pada tahun lalu," katanya kepada NU Online melalui sambungan telepon, Rabu (8/1/2025).
Tak hanya itu, Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) Al-Wathoniyah 10, Ibah Adibah, juga menyampaikan hal yang sama. Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah diminta untuk mengumpulkan data anak didiknya sejak Juni 2024 lalu.
"Belum. Data sudah diminta sejak Juni 2024," katanya. Saat ditanya mengenai alasan pemerintah belum melaksanakan program tersebut, Ibah Adibah juga tidak mengetahui. "Kurang tahu saya, coba telusuri kapan mulainya," jelas Ibah Adibah kepada NU Online di halaman Sekolah MTsS Al-Wathoniyah 10, Penggilingan, Jakarta Timur, Rabu (8/1/2025).
Kemudian, NU Online juga mencoba berkomunikasi dengan seorang murid dari Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) Jakarta Timur 2, Putri. Kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) ini juga mengaku belum mendapatkan informasi dan arahan dari para guru terkait kegiatan tersebut.
"Semoga saja ikut berjalan juga, apalagi juga berjalan di sekolah-sekolah lain," katanya di Jakarta.
Tak hanya itu, seorang kakak kandung dari murid Neng Wafa Maulida, yaitu Cecep Maulana, yang bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 34 Jakarta, juga melaporkan kepada NU Online bahwa di sekolahnya program MBG belum terlaksana.
"Harapan tentang MBG, saya berharap agar semua siswa, terutama yang kurang mampu, bisa mendapatkan makanan sehat dan bergizi. Semoga program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dengan dukungan berbagai pihak," jelasnya saat melapor melalui sambungan telepon kepada NU Online, Rabu (8/1/2025).
Hal serupa dirasakan oleh seorang guru dari Sekolah Dasar Islam (SDI) Plus Al-Marzukiyah, Bekasi, Jawa Barat, Rusda Fayzah. Ia mengira bahwa program MBG tersebut hanya dilaksanakan di Jakarta, dan sampai saat ini belum diajak berdialog terkait pelaksanaan program tersebut.
Nasib yang sama juga dirasakan oleh sekolah-sekolah lain di Bekasi. Azubariana Az-Zahra pun mengakui bahwa program MBG di Bekasi belum sepenuhnya berjalan, termasuk di sekolahnya, yaitu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kayuringin Jaya XV, Bekasi.
"Belum tahu kalau program ini berjalan, dikira hanya di Jakarta," kata Rusda kepada NU Online melalui sambungan telepon, Rabu (8/1/2025).