Warta

Prof Zahro: Perbanyak Porsi Pelajaran Agama di Sekolah

Kamis, 1 Desember 2005 | 02:20 WIB

Surabaya, NU Online
Direktur Pasca Sarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya Prof Dr H Ahmad Zahro MA mengusulkan perlu porsi pelajaran agama di sekolah umum diperbanyak untuk mengantisipasi aktivitas seks bebas di kalangan pelajar akhir-akhir ini.

"Kasus seks bebas itu memang disebabkan lingkungan dan pergaulan, namun solusi yang paling tepat menurut saya adalah mengadopsi sistem pendidikan yang selama ini diterapkan pesantren dengan memperbanyak porsi pelajaran agama," katanya di Surabaya, Kamis pagi.

<>

Ia mengemukakan hal itu menanggapi banyaknya kasus tindak asusila yang terjadi di kalangan pelajar, diantaranya kasus foto bugil yang melibatkan siswi SMA 1 Puri Mojokerto, Jawa Timur dan praktek "seks bebas" yang dilakukan dua orang siswa SMA I Cianjur, Jawa Barat.

Bahkan, kasus di Cianjur itu membuka adanya sepuluh siswa lainnya yang kerap melakukan hal serupa di sekolah dan di luar jam belajar. Para siswa juga menunjuk salah seorang guru setempat yang terlibat dan bahkan ’memprakarsai’ tindakan amoral para siswa itu.

Menyikapi kasus-kasus yang kerap melibatkan para remaja usia sekolah itu, Profesor Ahmad Zahro mengatakan pendidikan berbasis pesantren sangat diperlukan, mengingat perkembangan lingkungan yang
begitu cepat merasuki siswa.

"Sistem pendidikan ala pesantren adalah pendidikan yang memperbanyak porsi pelajaran agama untuk mengimbangi kondisi lingkungan dan pergaulan yang serba bebas, sedangkan porsi pembelajaran agama di sekolah umum terbukti amat sangat kurang," katanya.

Menurut dia, siswa sekolah mana saja sebenarnya tidak bisa lepas dari pengaruh lingkungan, namun dengan memberikan porsi ilmu agama yang lebih banyak tentu hal semacam itu bisa diminimalisir.

"Saya sebenarnya sudah pernah mengusulkan langsung kepada Menteri Pendidikan yang saat itu masih dijabat pak Malik Fajar, tapi sampai Mendiknas diganti tidak terdengar ada tindaklanjut," katanya.

Saat itu, katanya, dirinya prihatin dengan fenomena perilaku siswa sekolah umum yang sudah mulai tidak mencerminan sebagai pelajar, karena itu dirinya mengusulkan kepada pemerintah agar pelajaran agama diberi tambahan jam pelajaran.

"Tambahan pelajaran agama yang saya maksud bukan sekedar menambah teori pelajaran agama, tapi pelajaran agama yang terkait dengan akhlak, sikap, dan tata krama seorang siswa, sehingga pelajaran agama di sekolah umum akan seperti di pesantren yang aplikatif dalam kehidupan keseharian," katanya.(ant/mkf)


Terkait