Cerpen FIKSIMINI #NUBERKORBAN

Akulah Robin Hood

Jumat, 18 Oktober 2013 | 08:00 WIB

Aku ingin jadi seperti Robin Hood. Keinginan ini muncul pada hari raya Idul Adha tahun lalu. Waktu itu hanya ada dua ekor kambing untuk dikurbankan. Tentu tidak cukup untuk dibagikan kepada warga miskin di kampungku. 
<>
Dari keprihatinanku itulah keinginan ini muncul. Dan benar, keinginan itu telah aku wujudkan, aku jadi Robbin Hood. Aku bertopeng untuk menutupi jati diriku. 

Kemudian menghampiri seorang pengusaha kaya yang terkenal pelit. Aku menodongkan pisau yang sudah kupersiapkan dari rumah, kemudian meminta uang yang dibawanya sehabis dari bank. 

Karena takut kubunuh, pengusaha itu pun menyerahkan uang yang dibawanya. Dari uang hasil rampasan itulah aku buat untuk membeli seekor sapi untuk dikurbankan.

Pagi ini setelah Shalat Ied, hatiku terasa tentram. Mungkin ini yang dinamakan surga; ketentraman yang selalu didambakan seorang Muslim berkurban. 

Aku duduk di teras masjid, memandang hewan yang aku kurbankan hendak disembelih. Mbah Modin sudah mengalungkan golok yang biasa dibuatnya untuk menyembelih hewan. Kemudian dia langsung menggorok hewan yang kukurbankan. 

Saat itu, tiba-tiba nafasku tersedak. Darah mengalir dari leherku. Aku terkapar, meronta-ronta, menendang-nendang apa yang ada di sekitarku. O, darah mebanjiri teras masjid. 

Di saat seperti itu, seseorang menghampiriku, dan berbisik.” Allah menerima sesuatu dengan cara yang baik.” (Ahmad Lathifuddin)

 

Akulah Robin Hood, adalah juara II pada Lomba Fiksimini NU Online  dengan tajuk Lomba Cipta Kata dan Foto 

 

CATATAN REDAKSI: Menyambut hari raya Idul Adha, situs resmi Nahdlatul Ulama atau NU Online mengadakan perlombaan pantun, fiksimini dan foto. Lomba bertajuk “Cipta Kata dan Foto” tersebut dilakukan di Twitter dan Facebook. NU Online memuat juara 1, 2, dan 3 dan beberapa naskah favorit fiksmini secara berkala.