Daerah

760 Juta Terhimpun LAZISNU Pringsewu di Era Normal Baru

Sabtu, 14 November 2020 | 11:00 WIB

760 Juta Terhimpun LAZISNU Pringsewu di Era Normal Baru

Salah satu pemanfaatan koin fondasi akhirat LAZISNU Pringsewu untuk kegiatan kemanusian melalui NU Peduli. (Foto: LAZISNU Pringsewu)

Pringsewu, NU Online
Dalam kurun waktu empat bulan mulai Juli-Oktober 2020, Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung berhasil mengumpulkan uang koin sedekah dari masyarakat sebesar lebih dari Rp760 juta. Uang ini berasal dari Kotak Koin Fondasi Akhirat yang disebarkan kepada warga Kabupaten Pringsewu.

 

"Alhamdulillah, setelah kita mulai lagi penggalangan kotak koin di era new normal selama empat bulan ini, kita berhasil mengumpulkan sedekah uang koin dari Kotak Koin Pondasi Akhirat sebesar Rp 760,215,450," kata Manager Eksekutif LAZISNU Pringsewu Kabul Muliarto, Sabtu (14/11).

 

Perolehan ini didapat dari enam kecamatan yakni Pringsewu Rp 376,475,550, Pagelaran Rp 135,549,400, Ambarawa Rp 14,899,200, Gadingrejo Rp 190,409,600, Adiluwih Rp 21,579,000, dan Sukoharjo Rp 21,302,700. 

 

Dana yang didapat digunakan untuk berbagai kegiatan sosial, keagamaan, penanganan bencana, dan sejenisnya yang terbagi dalam program jangka pendek, menengah, dan panjang yang telah dicanangkan oleh LAZISNU Pringsewu. Untuk jangka pendek, LAZISNU Pringsewu telah menggelontorkan dana untuk kegiatan seperti santunan kesehatan, persalinan, kematian, bantuan guru ngaji, dan pengobatan gratis sebesar lebih dari 407 juta rupiah.

 

"Untuk jangka menengah, kita sudah tasyaruf-kan bagi bantuan renovasi masjid dan pesantren, bencana, dan bantuan usaha produktif warga lebih dari 182 juta rupiah," tambah Kabul.

 

Sementara untuk kegiatan jangka panjang, meliputi kegiatan seperti pengadaan kendaraan ambulans, NU Peduli Covid, sunatan masal, dan pengadaan kotak koin, bantuan pembangunan kantor ranting NU dan sebagainya. Dana yang digunakan untuk program jangka panjang ini mencapai lebih dari 468 juta lebih.

 

Selain dari kotak koin, LAZISNU juga menerima berbagai dana sedekah dari program lainnya seperti dari kotak sedekah warung dan sedekah dari para aghniya (orang kaya) baik secara langsung maupun transfer ke rekening LAZISNU Pringsewu. Dengan dana dan pergerakan LAZISNU ini, banyak masyarakat yang terbantu di tengah kesulitan yang melanda pada masa pandemi Covid-19 ini. 

 

Bagi masyarkat luas yang ingin berzakat dan berdonasi ke NU Care-LAZISNU Pringsewu bisa menyalurkannya melalui rekening berikut: Rekening Zakat 035801016988536 (BRI) dan 0792171586 (BNI Syariah). Rekening Infak 035801016989532 (BRI) dan 0791720380 (BNI Syariah), Rekening ZIS 901.04.00001 (BMT NU Pringsewu) an.LAZISNU Kabupaten Pringsewu.

 

Kotak koin sempat dihentikan
Sebelumnya LAZISNU Pringsewu sempat menghentikan penarikan koin selama tiga bulan pada awal pandemi Covid-19 menyerang Indonesia. Namun setelah era new normal diberlakukan oleh pemerintah pada bulan Juli 2020, LAZISNU Pringsewu kembali mengintensifkan program koin NU. 

 

"Kita mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat mengakibatkan penyebaran Covid-19 demi kesehatan mujami dan warga masyarakat yang memiliki kotak koin ini," kata Kabul.

 

Setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan new normal (tatanan baru), LAZISNU mengambil keputusan untuk kembali menerjunkan para mujami untuk mengumpulkan koin infak di masyarakat. LAZISNU pun sudah mewanti-wanti para mujami untuk menerapkan protokol kesehatan saat proses pengambilan. 

 

"Langkah ini juga memfasilitasi warga masyarakat yang menginginkan dan mengusulkan agar kotak koin yang sudah penuh selama tiga bulan ini segera diambil agar dapat di-tasyaruf-kan dan memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan dalam situasi sulit ini," jelasnya. 

 

Kabul menambahkan bahwa kebijakan untuk mulai melakukan pengumpulan koin juga tetap mengedepankan kesiapan dari mujami dan masing-masing UPZISNU tingkat ranting NU. Jika dirasa belum siap dan ada kekhawatiran kondisi pandemi yang mengancam, maka dipersilakan untuk menunda terlebih dahulu.

 

Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan