Daerah

Ada Ngaji Medsos di Makesta Pelajar Cirebon

Senin, 30 April 2018 | 10:13 WIB

Cirebon, NU Online 
Hoaks atau Informasi tidak benar saat ini sangat mewarnai media sosial. Hal itu menjadi kehawatiran masyarakat, termasuk kalangan pelajar NU di Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Mereka memasukkan materi penanggulangan hoaks saat penerimaan anggota baru melalui Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA). 

Makesta tersebut dilaksanakan di SMK NU Kota Cirebon, Sabtu-Ahad (28-29/4). Kegiatan ini turut dihadiri oleh MWCNU Kecamatan Lemahwungkuk serta ulama setempat.

Materi Ngaji Medsos (Media Sosial) disampaikan oleh Rekan Triswanto, Koordinator Lembaga Pers dan Komunikasi PC IPNU Kota Cirebon. 

"Di era sekarang segala Informasi berkembang sangat cepat di dunia maya, maka mengelola media sosial (medsos) sudah menjadi kebutuhan organisasi yang wajib dikuasai,” katanya. 

Publik saat ini mengetahui aktivitas IPNU dan IPPNU lewat kegiatan yang ter-ekspose di medsos. Oleh karena itu media sosial merupakan media yang perlu dikuasai untuk sosialisasi. Maka mau tidak mau, para pelajar NU, selain melaksanakan aktivitas belajar dan mengaji, harus juga beraktivitas di medsos. 

Meski demikian, medsos juga tempatnya orang menyebarkan hoaks berantai. Oleh karena itu, tugas pelajar NU memberikan pemahaman dan penjelasan, dan kalau bisa menangkal konten-konten semacam itu. 

Rangkaian acara Makesta ini juga diisi materi ke-IPNU-IPPNU-an oleh Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU dan dilanjut dengan Materi Kebangsaan oleh Ketua PC GP Ansor Kota Cirebon Ahmad Bana. 

Kegiatan ini diakhiri dengan prosesi pembaiatan peserta oleh Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kota Cirebon.

"Dengan tema Mewujudkan Generasi NU yang setia pada NKRI serta  Cinta Ulama dan Antihoax, kami berharap pelaksanaan Makesta ini merupakan wadah bagi kader-kader baru untuk lebih mencintai dan setia pada Nahdlatul Ulama dan NKRI," ujar Dani Kurniawan, Ketua PAC IPNU Kecamatan Lemahwungkuk. 

"Peserta Makesta ini juga diharapkan mampu mengolah informasi secara bijak guna membendung informasi  berita hoaks yang tersebar di masyarakat," pugnkasnya. (Ahmad Fauzi/Abdullah Alawi)