Tasikmalaya, NU Online
Workshop Pasar Modal Syariah yang dilaksanakan oleh GP.Ansor Kota Tasikmalaya dengan menggandeng PT.Henan Putihrai di Aula Kemenag Jl.Noenoeng Tisnasaputra No.05 A Cilolohan, yang dilangsungkan selama dua hari (19-20/4) disambut antusias para pesertanya. Di hari kedua, para peserta diarahkan untuk mengenal lebih jauh tentang saham konvensional dan saham syariah, serta peluang dan tatacara menjadi investor di bursa saham.
Ketika ditanya mengenai perbedaan pasar modal konvensional dan syariah, Menurut Kepala Pengembangan Pasar Modal Syariah Irwan Abdallah saat diwawancara pada hari kedua, Kamis (20/4), mengatakan, "Ini memang beda banget, ini untuk membedakan pasar tersebut, perlu dicatat bahwa ada sebagian masyarakat yang ingin melakukan investasi tapi barangnya tidak ingin yang haram, terus caranya yang sesuai syariah. Nah untuk membedakannya, maka PT.Henan Putihrai salah satu dari 12 PT se Indonesia yang memiliki program syariah akan memfilter saham yang masuk kriteria halal itu, maka kita kasih label syariah, jadi syariah bukan sekedar label atau slogan saja."
Irwan juga mengatakan pentingnya workshop pasar modal syariah seperti yang telah dilakukan oleh Ansor Kota Tasik ini, sebagai modal awal untuk mengenal apa itu pasar modal syariah, dan seberapa besar manfaatnya.
"Adanya workshop pasar modal syariah ini untuk edukasi ke masyarakat, kita sudah menggandeng banyak pihak, kita telah menggandeng masyarakat syariah, dan khusus untuk NU yang telah melakukan hal seperti ini adalah Fatayat NU, LDNU dan sekarang Ansor. Potensi warga NU itu luar biasa, warga NU itu kan jutaan bahkan puluhan juta, anggap saja 1 juta yang melek pasar modal, kan luar biasa. Jangan sampai secara organisasi kuat tapi lemah dalam masalah ekonomi." papar keponakan Penggerak NU Tasik (Alm) KH.Dahlan Khudori dan Putra Ketua Muslimat Cisayong ini.
Mengenai workshop yang diselenggarana oleh Ansor, Irwan sedikit menyoroti tentang peluang investasi bagi kader-kader Ansor yang tersibukan dengan berorganisasi yang harus diimbangi dengan keberlangsungan masalah ekonomi, baik bagi keluarga terlebih bagi organisasi.
"Nah seluruh kader Ansor ini punya potensi pemberdayaan ekonomi, baik untuk dirinya sendiri ataupun organisasi, khusus GP Ansor jangan sampai masalah ekonomi terlupakan dan jadilah pelaku usaha, kenyataan secara organisasi terus aktif, disisi lain ada keluarga harus dijaga ekonominya, jadi harus switch, mudah-mudahan pasar modal syariah ini jadi alternatif, karena potensinya besar sekali." ujar Wasekjen 7 Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah Indonesia ini.
Terakhir Irwan menegaskan "Jangan takut, kami akan bantu, kita sudah komitmen dengan Pengurus GP. Ansor pusat , jadi ini akan memudahkan bagi seluruh kader Ansor seluruh Indonesia yang mau belajar pasar saham, dan kebetulan untuk kalangan Ansor, Tasik adalah urutan pertama yang melakukan workshop pasar modal syariah.".
Workshop yang dibatasi hanya 100 peserta yang meliputi kader Ansor-Banser, IPNU-IPPNU, Fatayat, PMII dan mahasiswa akan melahirkan para investor bursa saham baru, karena terlihat antrian peserta yang ingin langsung membuka rekening saham lewat PT. Henan Putihrai sebagai penghubung ke Bursa Efek Indonesia. Red: Mukafi Niam