Aswaja NU Center Jember Inisiasi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Busung Lapar
Sabtu, 6 Maret 2021 | 05:00 WIB
Rumah Haryanto dengan Warung Binaan Nahdlatul Ulama (WABINU) di depannya. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Pengurus Aswaja NU Center Jember, Jawa Timur tidak hanya mengurusi hal-hal yang terkait dengan penguatan ke-Aswaja-an, tapi juga berinisiatif untuk melakukan pemberdayaan ekonomi umat. Buktinya, Aswaja NU Center Jember belum lama ini melakukan pemberdayaan ekonomi slah satu warga bernama Haryanto.
Warga Desa Curahkalong, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember tersebut sehari-hari bekerja sebagai penjual bakso dengan gerobak dorong. Itulah satu-satunya pekerjaan yang dia jalani. Sebenarnya, pekerjaan itu bisa untuk menghidupi diri dan keluarganya walaupun hanya pas-pasan. Namun sejak munculnya virus Corona, pemasukan Haryanto dari gerobak dorongnya, berkurang jauh, baksonya selalu tersisa banyak.
Akibatnya juga berimbas pada kepul asap dapur Haryanto. Makan seadanya, ekonomi tak lancar. Bahkan anak Haryanto bernama Maulana Malik Ibrohim yang masih Balita terserang busung lapar. Ini bisa terjadi karena asupan gizinya kurang bahkan hampir tidak ada.
“Ya bagaimana lagi, kami makan apa adanya, dan saya tidak tahu anak saya mengalami busung lapar,” jelas Haryanto d kediamannya, Sabtu (6/3) pagi.
Kondisi Maulana semakin lama semakin memprihatinkan. Badannya terus mengurus dan melemah. Matanya cekung dan guratan rusuknya tampak jelas kelihatan. Orang tuanya juga tidak bisa berbuat banyak. Namun ia masih berusaha mengobati penyakit anaknya meski harus menjual barang dan perabotan rumahnya sampai habis. Bahkan juga mencari pinjaman dari tetangganya. Anaknya sakit dan butuh pengobatan, ia sendiri butuh uang untuk menyambung hidup. Kondisi tersebut memaksanya berhubungan dengan bank harian hingga terlilit utang.
“Menjual bakso hanya bisa bayar utang,” tukasnya.
Kisah sedih kehidupan Haryanto dan anaknya yang menderita busung lapar, segera menyebar di media sosial. Dan Pengurus Aswaja NU Center Jember bersama-sama dengan Halaqah Jaringan Organisasi Alumni (Mutakharijin) Pondok Pesantren segera mengambil inisiatif untuk menggalang bantuan bagi anak malang tersebut.
“Alhamdulillah, Allah menggampangkan usaha kita semua, meski masih kurang tapi sudah bisa membantu (Haryanto dan anaknya) ” ungkap Sekretaris Aswaja NU Center Jember, Moh. Kholili.
Selain membantu biaya untuk perawatan kesehatan, asupan gizi Maulana, kami juga berupaya melakukan pemberdayaan ekonomi Haryanto dengan cara membukakan usaha warung di depan rumahnya.
Nama warung tersebut adalah WABINU (Warung Binaan Nahdlatul Ulama) yang menjual bakso, nasi goreng, mie rebus, kopi dan aneka minuman lainnya.
“Kita bantu sebisa mungkin untuk meringankan beban hidupnya,” pungkas Kholili.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua