Daerah

Banjir Perlahan Surut di Semarang, Warga Mulai Meriang

NU Online  ·  Senin, 3 November 2025 | 20:00 WIB

Banjir Perlahan Surut di Semarang, Warga Mulai Meriang

Potret banjir di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/10/2025). (Foto: Ali Mastur)

Semarang, NU Online

Banjir yang merendam beberapa wilayah Kecamatan Genuk sejak kurang lebih dua pekan lalu, kini mulai surut. Meskipun demikian, masih ada beberapa wilayah yang tergenang.


Nurhadi, warga Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah mengaku bersyukur banjir di wilayahnya tersebut mulai surut. Ia juga menyebut masyarakat sekitar mulai menderita sakit demam.


"Alhamdulillah untuk kondisi saat ini air sudah surut, kalau masyarakat sekitar alhamdulillah dalam kondisi sehat wal 'afiat. Cuma pada mengeluh pascabanjir untuk kesehatan sedikit meriang," ujarnya kepada NU Online pada hari ini, Senin (3/11/2025).


Pascabanjir tersebut, ia merasa tubuhnya mengalami keletihan karena harus membersihkan rumah dari material sisa banjir sampai beberapa hari ke depan. 


Sebelumnya, Nurhadi sempat mengungsi bersama keluarganya ke tempat yang lebih tinggi, karena pada waktu itu banjir setinggi 60 sentimeter menggenangi rumahnya. 


Lebih lanjut ia mengungkapkan, bantuan yang datang jumlahnya terbatas, mengingat wilayahnya terendam dalam durasi paling lama. "Untuk bantuan alhamdulillah ada nasi bungkus sembako, cuma jumlahnya masih kurang karena banjir saat ini paling lama di wilayah Trimulyo," jelasnya.


Ia mengeluh, karena banjir membuat aktivitas warga termasuk dirinya menjadi terhambat. Ia berharap program pompanisasi dari pemerintah dapat berjalan maksimal sehingga dapat mengurai banjir di Trimulyo dan sekitarnya.


"Harapannya untuk program pompanisasi bisa berjalan dengan lancar. Kalau bisa untuk pompa bisa ditambah karena air dari kelurahan sebelah selatan mengalirnya ke utara yaitu Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan dan untuk pintu depan makam Asem Growong Trimulyo untuk diperbaiki. Karena di bawah aliran kali pinggir jalan raya ada pipa gas. Jadi pintunya tidak bisa ditutup maksimal," harapnya.


Sementara itu, Ketua Satuan Koordinasi Rayon (Sakoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Genuk, Kota Semarang, Ali Mastur mengatakan saat ini banjir di beberapa wilayah Kecamatan Genuk mulai surut meskipun masih ada beberapa yang tergenang.


"Alhamdulillah saat ini banjir di Genuk sudah banyak yang surut meskipun masih ada beberapa wilayah yang masih tergenang air, sekitar di atas lutut dewasa. Banjir kemungkinan mulai tanggal 21 Oktober 2025 dan sampai sekarang," ujarnya.


Menurutnya, banjir tersebut disebabkan curah hujan tinggi dan saluran air di wilayah Genuk tidak mengalir secara maksimal. Hal ini memicu air meluap hingga ke jalanan dan rumah-rumah warga. 


Ia menambahkan, pihak pemerintah sebenarnya telah berusaha menangani banjir ini, namun ternyata hasilnya belum maksimal. "Upaya pemerintah melalui rumah-rumah pompa yang justru banyak pompa yang tidak berfungsi dengan baik," terangnya.


Mastur sapaan akrabnya mengungkapkan, banjir yang terjadi tersebut mengakibatkan terhentinya aktivitas harian warga. Mereka hanya bisa tinggal diam di rumah. 


"Wilayah beberapa kelurahan yang terkena banjir yakni Muktiharjo Lor, Bangetayu Kulon, Gebangsari, Genuksari, Banjardowo, Trimulyo, Terboyo Wetan dan Kudu," paparnya.


Sebagai upaya untuk membantu korban banjir, Banser Genuk bersama Banom-banom NU lain di Kecamatan Genuk membuka posko. Posko ini sebagai pusat koordinasi dalam menangani korban banjir.


Ia mengatakan, para relawan ini juga telah bergerak untuk menjalankan kerja-kerja kemanusiaan. "Melakukan pengumpulan donasi dan mendistribusikan bantuan-bantuan berupa nasi bungkus dan paket sembako. Untuk penanganan hanya memantau rumah-rumah pompa di beberapa wilayah saja," ungkapnya.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang