Surabaya, NU Online
Dampak hoaks atau informasi bohong yang tersebar di berbagai media sosial dapat merugikan dari berbagai kalangan. Hal itu menunjukkan kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini tidak dimanfaatkan sebaik mungkin, justru sebaliknya, masih banyak digunakan oleh individu dan kelompok tertentu untuk menyebarkan konten negatif, tidak terkecuali berita bohong.
Situasi di atas menjadi perhatian tersendiri bagi Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Surabaya, Jawa Timur, dan disikapinya dengan menyelenggarakan Pelatihan Literasi Digital Sosial Media di Siola Convention Hall Jl Tunjungan No 1 Minggu pagi (15/12).
Wakil Ketua Bidang Cyber PC GP Ansor Kota Surabaya, M Sufaat menjelaskan adanya pelatihan ini adalah berawal dari kegalauan Ansor yang ada di Surabaya terhadapa ramainya hoaks yang merugikan berbagai pihak, termasuk kepada Ansor sendiri.
“Dengan adanya pelatihan ini harapan kami para peserta khususnya peserta dari sahabat-sahabat Ansor se-Surabaya bisa mengikuti pelatihan hingga selesai. Karena Ansor harus memiliki sumber daya manusia yang mumpuni untuk melawan berita hoaks, salah satunya dengan membuat narasi dan berita yang sesuai dengan kenyataan,” ucapnya.
Sufaat, Sapaan akrabnya menambahkan, untuk melawan hoaks itu, Ansor di setiap kecamatan dan ranting membuat akun media sosial, seperti facebook, instagram, twitter dan seterusnya.
Hal serupa diungkapkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Sumbar saat menghadiri kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan semacam ini memiliki banyak manfaat pada era sekarang. Di samping bisa mengetahui berita hoaks dan yang bukan, juga menyadarkan para peserta untuk terus menyebarluaskan konten-konten positif.
“Berita-berita hoaks yang tersebar di masyarakat sangat merugikan kita semua di berbagai kalangan. Entah itu cepat atau lambat pasti akan merasakan dampak negatifnya," ucapnya.
Sepanjang pengetahuannya, dampak hoaks menurutnya sudah cukup serius dan mengkhawatirkan. Misalnya berdampak pada perpecahan bangsa dengan saling mengejek, mengolok, dan sikap-sikap tidak terpuji lainnya.
Oleh karena itu ia berpesan kepada para peserta agar bisa mengikuti pelatihan hingga selesai. "Serap dan pelajari semua materi yang ada untuk bekal di kemudia hari setelah itu tularkan kepada warga masyarakat lainnya. Dan kami tidak segan-segan akan menfasilitasi kegiatan-kegiatan positif seperti ini, untuk siapa saja," pungkasnya.
Kontributor: Hisam Malik
Editor: Syamsul Arifin