Daerah HARI SANTRI 2018

Bupati Bojonegoro Wajibkan Lomba Baca Kitab Bercorak Khas Santri

Selasa, 16 Oktober 2018 | 15:30 WIB

Bupati Bojonegoro Wajibkan Lomba Baca Kitab Bercorak Khas Santri

Bupati Bojonegoro (berdiri) di lomba Baca Kitab

Bojonegoro, NU Online
Berbagai acara diadakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, dalam rangka menyemarakkan Hari Santri Nasional (HSN). Salah satunya lomba baca kitab dan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah telah mewajibkan bahwa peringatan HSN harus ciri khas santri, termasuk perlombaan menyanyikan lagu yahlal wathon.

Lomba baca kitab yang digelar Pemkab yang berlangsung di Masjid Agung Darussalam Bojonegoro, Selasa (16/10) diikuti 135 peserta terdiri dari kategori ula dan wustho. 

Untuk ula 83 peserta dan wustho 52 peserta. Untuk kategori Ula diikuti oleh 25 pesantren dari 15 kecamatan se-Kabupaten Bojonegoro dengan kitab yang dibaca kitab sulam taufik dan kategori wustho diikuti oleh 21 pesantren dari 12 kecamatan membaca Fathul qorib.

"Hari santri nasional harus berciri khas santri sekaligus ingin melihat apakah pesantren mengajarkan qiroatil kutub apa tidak," kata Bupati saat membuka lomba musabaqah qiroatil kutub dalam rangka hari santri nasional di masjid agung.

Politisi PKB itu juga menceritakan, sejarah proses pengusulan HSN di tahun 2015 yang diperingati 22 Oktober, di mana saat terjadinya resolusi jihad, bagaimana Mbah Hasyim Asy'ari mewajibkan santri diharuskan berjihad.

"Menyatukan kaum nahdiyin melakukan jihad, sehingga berkontribusi besar merebut kembali invasi," terangnya.

Ditambahkan, keilmuannya di pesantren salah satunya baca kitab, tapi untuk Bojonegoro ini heterogen dan memang juga harus mengaplikasikan tentang kekinian ilmu. 

Tampak dalam acara tersebut selain diikuti ratusan peserta, juga para dewan juri yang didominasi pengurus PCNU Bojonegoro, termasuk saat pembukaan perlombaan, dihadiri Rais PCNU KH Maimun Syafi'i (M Yazid/Muiz)