Daerah

Celaka Umat Islam Tak Dapat Maghfiran Bulan Ramadhan

Jumat, 14 Oktober 2005 | 08:42 WIB

Kandangan, NU Online
K.H. Asnawi Siabudin, mantan anggota DPRD Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan mengingatkan umat Islam agar senantiasa berusaha mendapatkan maghfirah atau keampunan dari Allah SWT.

"Untuk itu manfaatkan dengan sebaik-baiknya bulan Ramadhan yang penuh dengan rahmah, berkah dan maghfirah Allah SWT tersebut. Karena celaka bagi umat Islam yang pada bulan Ramadhan tak mendapatkan maghfirah," tandasnya dalam ceramah agama di hadapan karyawan/karyawati jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS di Kandangan, Jum’at.

<>

Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah (Setda) HSS, Drs. Alpani menerangkan, ceramah agama itu sebagai penganti apel pagi Jumat yang diadakan bagi karyawan/karyawati jajaran Pemkab tersebut, khususnya pada bulan puasa Ramadhan.

Dalam ceramahnya, mantan wakil rakyat "Bumi Perjuangan Antaluddin" HSS itu mengutip hadits Nabi Muhammad SAW  yang bermula dari pertanyaan salah seorang sahabat rasulullah tersebut yang bernama Ubai bin Takab.

Pada suatu ketika, Ubai bin Takab mengatakan pernah melihat dan mendengar Nabi SAW berkata "Amien" sebanyak tiga kali saat menaiki anak tangga mimbar dakwah.

Sewaktu ditanya sahabat mengapa Rasulullah SAW berkata "Amien". Rasulullah pun menjawab, "Amien" pertama dikatakan ketika Malaikat Jibril mengatakan, "celaka umatmu ( umat Muhammad SAW) yang di bulan Ramadhan tetapi tidak mendapat maghfirah".

Dijelaskan, tidak dapat maghfirah dimaksud ialah mereka yang bulan suci Ramadhan tak berpuasa serta tanpa mengisi kegiatan dengan beribadah. Mereka itu akan celaka karena Ramadhan merupakan bulan keampunan tetapi disia-siakan dengan mengerjakan ibadah.

Sementara ibadah dimaksud selain melaksanakan segala kewajiban atau perintah Allah dan menjauhi semua  larangan-Nya, juga memperbanyak peribadahan lain seperti shalat tarawaih yang hanya ada di bulan Ramadhan, serta amaliah dan kebajikan lainnya.

Sedangkan "Amien" kedua ketika Jibril berkata, "celaka umatmu yang saat mendengar nama Nabi SAW disebut tidak mengucapkan salawat. "Oleh karenanya bila kita mendengar begitu nama Nabi SAW disebut seharusnya kita mengucapkan salawat.

Kemudian "Amien" ketiga sewaktu Malaikat Jibril menyatakan, "celaka umatmu yang tidak bisa mengantarkan kedua orang tuanya ke Surga. "Untuk itu berarti kita dituntut harus mampu mengantarkan orang tua ke Surga dengan cara berbakti kepada kedua orang tua, kemudian kalau sudah meninggal dunia kita harus rajin mendo’akannya," demikian Asnawi.
Menanggapi acara ceramah agama tersebut, Masitah, salah satu staf Humas Setda HSS menyatakan baik dan berharap dengan kegiatan itu supaya dalam bekerja ingat selalu, bahwa bekerja itu ibadah, dan pekerjaan adalah merupakan amanah yang harus dikerjakan dengan sebaik-baiknya, tanpa selalu mengharapkan imbalan.

Ceramah agama menghadirkan mantan anggota DPRD HSS itu merupakan Jumat yang kedua dalam bulan Ramadhan 1426 Hijriah, dan acara seperti itu tetap berlangsung sampai menjelang Idul Fitri 1 Syawal 1426 H yang diperkirakan pada 3 November mendatang.(ant/mkf)