Sekolah Organisasi di PAC Ansor Pagantenan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)
Hairul Anam
Kontributor
Pamekasan, NU Online
Sebelum kembali terjadinya penyerangan di Mabes Polri dan bom bunuh diri beberapa hari terakhir, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pamekasan menggelontorkan isu betapa beberapa oknum mahasiswa Pamekasan mulai dirasuki radikalisme. Muaranya, itu bisa menjadi bibit terorisme berjubah agama.
Penegasan yang kerap disampaikan di Pendidikan dan Pelatihan Barisan Ansor Serbaguna (Diklatsar Banser) itu sempat menjadi pro-kontra publik Pamekasan. Sebab, terdapat potongan orasi Wakil Ketua GP Ansor Ahmad Faridi di acara Diklatsar Banser yang berisi tentang rawannya mahasiswa disusupi terorisme.
Dalam membendung terorisme, GP Ansor Pamekasan melakukan terobosan. Yakni, menggalakkan Sekolah Organisasi yang digelar di 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan. Sejauh ini, sudah dua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor yang menyelenggarakan Sekolah Organisasi, yakni PAC Pakong dan Pegantenan.
"PAC-PAC lainnya masih menyesuaikan dengan agenda mereka yang sudah tersusun rapi di rapat kerja (raker) mereka. Kami di Pimpinan Cabang (PC) tinggal menyesuaikan dengan waktu lowong PAC. Intinya adalah penyelarasan program kerja di PAC dan PC kaitannya dengan Sekolah Organisasi," terang Ahmad Faridi saat ditemui di kantor PC GP Ansor Pamekasan, Jalan R Abd Aziz Nomor 95, Jungcangcang, Pamekasan, Sabtu (10/4).
"Bibit terorisme menjadi tantangan berorgansiasi. Kami lawan dan bahkan kami mandulkan lewat Sekolah Organisasi," tegas Dosen Universitas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura itu.
Di Sekolah Organisasi, terang Faridi, ditekankan kaderisasi harus jalan sebagai proses periodeisasi. Faridi sebagai salah satu pemateri Sekolah Organisasi juga mengetengahkan tentang distribusi kader GP Ansor di semua lini. Termasuk tentang pentingnya kemandirian organisasi.
"GP Ansor harus punya usaha-usaha untuk mensejahterakan masyarakat. Ini selaras dengan spirit kemandirian sahabat Syafiuddin selaku Ketua PC GP Ansor Pamekasan; kader GP Ansor menjadi penentu nasib, bukan peminta nasib," tukasnya.
Di Sekolah Organisasi, Sekretaris PC GP Ansor Pamekasan Miftahul Munir juga terlibat aktif sebagai pemateri. Dia fokus pada administrasi keorganisasian.
Dosen STAIMU Ponpes Panyeppen tersebut membedah PD/PRT dan PO GP Ansor, menyangkut perihal teknis-teknis administrasi, dan regulasi GP Ansor.
"Sejatinya para pengurus GP Ansor di tingkat PAC sudah sangat paham tentang keadministrasian GP Ansor. Di Sekolah Organisasi, sifatnya penajaman pemahaman saja. Terutama bagi para pengurus yang selama ini belum memahami secara utuh administrasi GP Ansor. Ini tiada lain guna menertibkan administrasi organisasi dengan sebaik mungkin," tegasnya.
Pewarta: Hairul Anam
Editor: Aryudi A Razaq
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua