Daerah

Gus Qoyyum Sampaikan Etika terhadap Al-Qur'an

Jumat, 5 April 2024 | 18:00 WIB

Gus Qoyyum Sampaikan Etika terhadap Al-Qur'an

Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Lasem, Rembang, Jawa Tengah KH Abdul Qoyyum Mansur pada khatmil Qur'an yang diselenggarakan Masjid Nurul Huda Desa Dukuhmulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati Jawa Tengah Kamis (4/4/2024) (Foto: Ahmad Solkan/NU Online)

Pati, NU Online 
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Lasem, Rembang, Jawa Tengah KH Abdul Qoyyum Mansur menjelaskan tentang etika terhadap Al-Qur'an.


Di antara etika itu, kata dia, seseorang saat membaca Al-Qur’an hendaknya tidak terlalu cepat melafalkannya.


"Kalau membaca Al-Qur'an pelan-pelan. Ada ayat Al-Qur'an berbunyi warattilil Qur'aana tartiila. Ayat Al-Qur'an itu indah, maka didengarkan harus indah," tuturnya pada khatmil Qur'an di Masjid Nurul Huda Desa Dukuhmulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah,v   Kamis (4/4/2024).


Disampaikan, dalam membaca Al-Qur'an hendaknya menggunakan tata krama yang agung atau tingkat tinggi. Tata krama itu di antaranya, saat membaca Al-Qur'an harus dalam keadaan suci. Orang haid dan janabah dilarang menyentuh dan membaca Al-Qur'an.


"Kadang karena anak mau lomba membaca Al-Qur'an dalam keadaan haid, menurut saya tidak boleh. Tapi saya tidak menafikan pendapat lain," terang Gus Qoyyum.


Kemudian Gus Qoyyum mengutip ayat laa yamasuhu illal muttoharuun. Tidak menyentuh Al-Qur'an kecuali orang yang suci. Jadi diusahakan ketika membaca Al-Qur'an hatinya bersih.


Yang terakhir sebelum membaca disunahkan membaca ta'awudz. 


"Kita dalam beribadah perlu membaca ta'awudz atau meminta perlindungan Allah agar tidak diganggu setan," ungkap Gus Qoyyum.


"Mau melakukan apa saja harus diawali dengan ta'awudz," imbuh Gus Qoyyum.