Daerah

Hari Guru Harus Mendorong Hasil Nyata Dunia Pendidikan

Senin, 2 Desember 2019 | 00:45 WIB

Hari Guru Harus Mendorong Hasil Nyata Dunia Pendidikan

Sambang sekolah oleh mahasiswa Unwaha, Ahad (1/12) (Foto: M Choirurozikin)

Jombang, NU Online
Seorang pendidik merupakan upaya untuk mencerdaskan dan mencetak kehidupan bangsa yang bertakwa, cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara.
 
Hal itu diungkap mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan, Sri Rahayu Wulan Dhari, sebuah kegiatan yang jarang dilakukan kampus yang lain untuk memberikan ilmunya di sekolah sekolah terpencil. Saatnya mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan memberikan ilmunya dengan cara sambang sekolah.
 
"Sambang sekolah ini untuk merayakan hari Guru Nasional meskipun hari guru sudah terlewati tapi bagi kami itu tak peduli dengan itu. Kami merayakan hari Guru karena bentuk kepedulian kami baik pendidikan maupun calon pendidik," kata Sri Rahayu Wulan Dhari, Ahad (1/12).
 
Dikatakannya, dipilihnya SDN Jatipurah 2, merupakan ada info di media sosial yang mengangkat keadaan di sana dan karena semangat guru dan murid di sana memang patut diacungi jempol. Lokasi sekolah yang jauh dari keramaian, akses jalan yang sulit serta signal yang susah didapat.
 
"Perjuangan guru di sini sungguh luar biasa, daerahnya sangat pelosok, mereka (guru) harus melewati rintangan dengan berjalan kaki hingga 7 kilometer untuk menuju ke sekolah. Ini harus ada pedulian terhadap pemerintah setempat untuk mempermuda akses ke sekolah," kata mahasiswi yang juga aktivis Ikatan Pelajar Putri Nadhatul Ulama (IPPNU).
 
Sementara itu, Suprabdi Santoso, Kepala SDN Jatipurah 2 mengaku senang atas kunjungan dari mahasiswa Unwaha yang bersusah payah melewati rintangan yang harus berjalan kaki sejauh 7 km untuk menuju ke sekolahnya. 
 
SDN Jatipurah 2 hanya memiliki 32 murid, tempat yang jauh dan terpencil membuat sekolah ini jarang disoroti oleh pemerintah. Para guru dan siswa-siswi juga kesulitan bila harus berurusan dengan sinyal internet.
 
Dikatakan dia, setiap anak memiliki hak yang sama dalam hal pendidikan. Meski dalam kondisi yang jauh dari keramaian, namun urusan pendidikan patut diperjuangkan.
 
"Alhamdulillah, terima kasih atas kunjungannya di sekolah kami, yang jauh dari perkotaan untuk itu jangan bosan-bosan kesini lagi.  ya beginilah kondisi sekolahan kami, sederhana tapi patut untuk dipejuangkan. Semua anak di sini memiliki hak sama mengenai pendidikan walaupun hanya berjumlah 32 siswa. Kalau bukan kita yang bergerak siapa lagi?" bebernya.
 
Ia menyayangkan di Kabupaten Jombang masih ada sekolah yang susah dijangkau seperti sekolahnya. Semangat di Hari Guru ini seharusnya bisa menjawab ini, tidak hanya diperingati secara rutin tapi tidak ada hasil yang nyata bagi masyarakat kecil. 
 
Guru-guru dan murid mengharap ada jembatan yang dapat mempermudah akses ke sekolah. "Kami kesulitan akses jalan, internet dan signal di sini, semoga pemerintah mendengar suara kami," tandasnya.
 
Kontributor: M Choirurozikin
Editor: Kendi Setiawan