Daerah

Hari Santri, Jadikan Momentum Perjuangan Pendidikan

Sabtu, 22 Oktober 2016 | 10:21 WIB

Bojonegoro, NU Online
Dalam rangka menyemerakan Hari Santri 2016, berbagai acara diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bojonegoro Jawa Timur. 

Rangkaian peringatan Hari Santri di Bojonegoro, diantaranya perkemahan penggalang Ma'arif NU se-Cabang Bojonegoro, tanggal 15-16 Oktober. Disusul dengan pembacaan semilyar Shalawat Nariyah yang diikuti seluruh ranting dan MWC se-Kabupaten Bojonegoro yang terpusat di kantor PCNU Bojonegoro, Jum'at (21/10/2016).

Bertepatan dengan Hari Santri yang jatuh pada hari Sabtu, juga dilakukan kirab Resolusi Jihad Hari Santri menuju alun-alun Kota Bojonegoro. Setidaknya ada 14.600 santri yang mengikuti upacara Hari Santri di jantung Kota Ledre itu.

Tidak hanya itu saja, Ahad (23/10/2016), PCNU juga mengirimkan peserta jelajah santri sebanyak tujuh regu penggalang di PW LP Ma'arif NU Jawa Timur yang bertempat di Kwarcab Bangil Pasuruan. Diakhir kegiatan, 30 Oktober 2016, melakukan ziarah di muassis Nahdlatul Ulama se-Kabupaten Bojonegoro.

"Hari Santri ini sebagai momentum kebangkitan perjuangan para kader-kader NU Bojonegoro untuk membangun Bojonegoro lebih sejahatera bebas dari radikalisme, bebas narkoba, dan bebas korupsi," kata Ketua Panitia H. Suprayitno.

Hal senada juga disampaikan, ketua PCNU Bojonegoro H Cholid Ubed, kalau perjuangan ulama harus selalu diingat. Serta tidak boleh menafikkan semangat nasionalisme para santri dan kiai, serta para pejuang yang telah mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Di hari santri ini, santri tidak boleh tertinggal dalam pengetahuan, pendidikan, karena unsur utama pembangun bangsa ini adalah pendidikan," pungkasnya yang juga mantan ketua PC ISNU Bojonegoro itu. (M. Yazid/Mukafi Niam)