Daerah

Haul XIV KH Abdul Fatah, Pendiri Ponpes Al Fatah Siman Lamongan

Senin, 13 Februari 2006 | 06:00 WIB

Lamongan, NU Online

Dalam tradisi keagamaan Nahdlatul Ulama, setiap keluarganya yang meninggal, pasti dilaksanakan tahlilan untuk mendoakan almarhum arau almarhumah setelah 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari dan satu tahun (khaul).

Pada umumnya, kalangan pesantren mengadakan acara ritual keagamaan yang disebut khaul ini, untuk memperingati wafatnya pendiri pesantren yang dilaksanakan setiap tahun.

<>

Seperti yang terlihat di Ponpes Al Fatah Siman Lamongan sore itu (9/2/06), meskipun diguyur hujan yang cukup lebat Namun lebatnya hujan tersebut tak mengurangi warga mendatangi peringatan haul XIV KH Abdul Fatah, pendiri ponpes tersebut.

Hadir dalam acara tersebut, ketua Umum PBNU KH. A. Hasyim Muzadi yang memberikan ceramah setelah rangkaian acara dilaksanakan, Mulai pembacaan ayat suci Al Quran hingga  tahlil.

Dalam ceramahnya, Kiai kelahiran Bangilan Tuban ini mengatakan, umat Islam saat ini mendapat serangan di sana-sini, baik diserang terhadap persatuannya, ekonominya, hukumnya, negaranya, budayanya bahkan terakhir diserang syariatnya dengan dimuatnya karikatur Nabi Muhammad di media massa Denmark. "Untuk mengatasi masalah itu, umat Islam harus mengikuti ilmu ulama" katanya didepan ribuan jamaah yang hadir.

Ponpes Al Fatah dikenal sebagai ponpes yang berhasil menggabungkan ilmu salafiyah dan modern. Itu dibuktikan dengan seringnya santri ponpes itu yang menjadi juara pada LKIR tingkat nasional mewakili SMA Unggulan BPPT Al Fatah. bahkan , menurut pengasuh pondok pesantren Alfatah Kiai Majid, dalam jangka pendek ponpes akan mendirikan universitas interpreneur. Program tersebut akan menjadi satu-satunya ponpes di Indonesia yang mendirikan universitas seperti itu. "Saya ingin para santri Al Fatah tidak hanya pandai kitab kuning, tetapi juga mampu menjadi manajer usaha yang handal, bahkan menjadi konglomerat," terang Kyai Majid

Kharisma KH. Abdul Fattah yang diiringi kualitas pesantrennya, nampaknya menjadi pendorong antusias ribuan jamaah tetap hadir dibawah gerimis sore itu. (JP/Alf)