Pontianak, NU Online
Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalimantan Barat mengadakan Musyawarah Wilayah (Muswil) yang ke 4 di Hotel Kapuas Dharma 2 Kota Pontianak.
Kegiatan dilaksanakan Sabtu (7/12) dan diikuti oleh Pengurus Cabang IKA PMII se Kalimantan Barat. Tampak pula Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat, HHildi Hamid, dan Bendahara Umum Pengurus Besar IKA PMII, Hsudarto.
Hildi Hamid dalam sambutanya berpesan kepada pengurus IKA PMII Kalimantan Barat agar terus bekerja sama sengan Nahdlatul Ulama dalam mewujudkan visi misi, serta untuk menangani isu-isu berkembang saat ini. Dirinya juga meminta pemgurus IKA memperhatikan pendidikan pesantren yang ada di Kalimantan Barat.
"Saya berharap pada para alumni agar senantiasa bekerja sama dengan NU memghadapi isu-isu yang beredar saat ini, serta bersama sama menyelesaikan masalah. Dan jangan lupakan anak anak pesantren dengan memperhatiakan lembaga pendidikannya," katanya di hadapan hadirin.
Sedangkan Sudarso memaparkan bahwa NU merasa tidak mempunyai wadah bagi mahasiswa. Karena NU merupakan lembaga independen, PMII belum bisa menjadi banom NU secara utuh, sehingga kehadiram IKA lah yang membuat PMII lebih dekat dengan NU.
"Tidak masalah PMII bukan banom NU secara utuh. Nah, IKA PMII lah yang menjadi banom NU, dan menjembatani ruang kosong PMII dan NU," ungkapnya.
Ia menegaskan kepada pengurus IKA PMII Kalimantan Barat ke depan agar tidak melupakan tugas-tugas sebagai alumni, yaitu penguatan organisasi, distribusi kader serta penguatan ekonomi. Menurutnya penguatan ekonomi menjadi hal penting bagi sebuah organisasi, karena hal itu dapat memajukan kader dan berefek pada eksistensi organisasi.
Bendahara Umum PB IKA PMII selain memberikan sambutan, juga membuka langsung Muswil. Dirinya mengucapkan selamat atas terselanggaranya kegiatan ini serta menyampaikan salam dari Ketua Umum PB PMII yang berhalangan hadir.
Kini nahkoda baru IKA PMII Kalbar terpilih adalah Suib.
Kontributor: Siti Maulida
Editor: Ibnu Nawawi