Daerah

IPNU-IPPNU Gunung Kidul Gelar Konfercab

Senin, 1 Mei 2006 | 16:21 WIB

Gunung Kidul, NU Online
Vakum selama 3 tahun, Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) dan Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (PC IPPNU) Gunung Kidul, Yogyakarta mampu bangkit kembali. Minggu (30/4) lalu, secara bersamaan, PC IPNU dan PC IPPNU Gunung Kidul menggelar Konferensi Cabang (Konfercab).

Acara yang digelar secara sederhana di Pondok Pesantren Darul Qur'an wal Irsyad itu dihadiri sejumlah petinggi PCNU Gunung Kidul, antara lain Tsamin Fauzi (Ketua Tanfidziyah), Ngadilan (Ketua PC LP Ma'arif Cabang Gunung Kidul). Tampak pula hadir Ketua PW IPNU DI Yogyakarta M Irfan Chalimy dan pengurus lainnya dalam acara tersebut.

<>

Ketua PCNU Gunung Kidul Tsamin Fauzi, dalam sambutannya menyatakan bahwa Konfercab tersebut merupakan momen kebangkitan IPNU-IPPNU Gunungkidul setelah sekian lama mati suri. Ia berpesan agar semua yang mengikuti Konfercab tersebut dapat memahami prosedur dan mekanisme organisasi.

Siapa pun yang terpilih menjadi ketua nantinya, lanjut Tsamin, diharapkan memiliki komitmen yang kuat terhadap IPNU maupun IPPNU. “Siapa pun yang terpilih nanti harus komitmen terhadap organisasi,“ ujarnya.

Selain itu, Tsamin mengungkapkan bahwa PC IPNU dan PC IPPNU Gunung Kidul memiliki potensi besar yang harus segera diberdayakan dengan baik. "Gunungkidul punya potensi yang bagus untuk kader NU, puluhan sekolah di lingkungan Ma'arif baik MI, MTs/SMP, SMA dan SMK yang ada di Gunungkidul perlu perhatian serius, IPNU-IPPNU harus segera menggarapnya secara serius," ungkapnya.

Vakum Karena Ketidakaktifan Pengurus

Vakum selama kurang lebih 3 tahun (2003-2006) bukan waktu yang singkat bagi PC IPNU dan PC IPPNU Gunung Kidul. Ketidakatifan sebagian besar pengurus yang dikarenakan tuntutan pekerjaan menjadi alasan kuat atas kevakuman tersebut. Akibatnya, pengurus cabang kesulitan untuk mengadakan kordinasi dan konsolidasi internal organisasi.

“Hengkangnya beberapa pengurus, membuat regenerasi dalam organisasi bukan hanya tersendat tapi juga mati. Sepeninggal beberapa pengurus, karena pekerjaan dan tuntutan yang lain cukup menyulitkan kami untuk mengadakan kordinasi dan konsolidasi interen organisasi,“ kata Ramiyo, Ketua PC IPNU Gunung Kidul Periode 2000-2005.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu pengurus PC IPPNU Gunung Kidul Tri Lestari. “Ya. Di IPPNU juga begitu. Banyak pengurus yang tidak aktif. Mau Koordinasi dan konsolidasi internal jadi sulit,“ katanya.

Sementara itu, Ketua PW IPNU DI Yogyakarta M Irfan Chalimy dalam kesempatan tersebut mengungkapkan permintaan maaf soal keteterlambatan pergantian pengurus itu. Dikatakannya, hal itu dikarenakan kurangnya koordinasi antara pimpinan wilayah dan pimpinan cabang.

"Ke depan kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk bersama-sama ngopeni IPNU Gunung Kidul, hal ini bisa dilakukan dengan adanya komunikasi yang tidak hanya top-down (instruktif), tapi juga partisipasi aktif dari rekan-rekan" ungkap Irfan. (skn)

Kontributor NU Online di Yogyakarta: Syukron Makmun