Tulungagung, NU Online
Sejumlah ikhtiar dilakukan demi memastikan terhindarnya pelajar dari gerakan radikal. Baik yang ditimbulkan di sekolah maupun di lingkungan sekitar.
Apalagi hasil survei Alvara Research Center menyatakan bahwa ada 23,4% mahasiswa dan pelajar terjangkit paham radikal. Realita tersebut memantik Departemen Jaringan Sekolah dan Pesantren Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Tulungagung Jawa Timur mengadakan Forum Pelajar Nahdlatul Ulama, Ahad (1/9).
Forum diadakan di ruang pertemuan PKK Kabupaten Tulungagung dengan tujuan merumuskan cara yang efektif mencegah radikalisme di kalangan pelajar.
Sebanyak seratus peserta yang terdiri dari Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS dari berbagai sekolah dan Ketua Pimpinan Anak Cabang IPNU-IPPNU dari seluruh kecamatan di Tulungagung mengikuti forum ini.
Forum Pelajar Nahdlatul Ulama menghadirkan Mayor Infantri Muhmmad Samsul Hadi selaku Kepala Staf Kodim Tulungagung sebagai narasumber. Demikian pula Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama Kabupaten Tulungagung H Kozin, Muhammad dan M Ishomuddin Haidar dari Pimpinan Wilayah IPNU Jawa Timur.
Sebelum materi berlangsung, Hj Siyuk Maryoto sebagai ibu Bupati Kabupaten Tulungagung membuka forum tersebut dengan pesan kepada peserta untuk mencegah radikalisme pada pelajar yang ditularkan di sekolah.
Ketua PC IPNU Tulungagung menyampaikan bahwa salah satu upaya untuk mencegah radikalisme di kalangan pelajar yaitu dengan mendirikan kepengurusan komisariat IPNU di setiap sekolah.
"Kami akan membantu mendirikan komisariat di sekolah kalian," kata Mauludin Qoironi, Ketua PC IPNU Tulungagung kepada peserta.
Indah Khoirun Nada sebagai Ketua PC IPPNU Tulungagung setuju dengan yang disampaikan Mauludin Qoironi. Menurutnya, komisariat IPNU-IPPNU merupkan cara efektif mencegah radikalisme di kalangan pelajar.
“Tentu saja tidak semata didirikan kepengurusan, namun pada saat yang sama diselenggarakan aneka kegiatan demi memperkaya sudut pandang dan wawasan terkait gerakan radikal dan paparan tentang keislaman dan keindonesiaan,” ungkapnya.
Dirinya berharap terbentuknya kepengurusan komisariat di setiap sekolah, para pelajar mendapatkan materi yang memadai. “Sehingga dapat meminimalisir sejumlah potensi yang berujung terpaparnya mereka dengan paham dan gerakan radikal,” tandas Ketua PC IPPNU Tulungagung tersebut.
Pewarta: Puspita Hanum
Editor: Ibnu Nawawi