Batang, NU Online
Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois bercerita, dulu kala pernah terjadi pertemuan para kiai di Alas Roban, Batang Jawa Tengah.
Hal itu beliau sampaikan di acara Istighotsah dan Halal bi Halal Santri-Alumni asal Batang Pondok Pesantren Alfadllu Kaliwungu dan Masyarakat di Dukuh Cekelan Desa Penundan Kecamatan Banyuputih Kabupten Batang (28/6).
"Pertemuan itu terjadi kira-kira tahun 1895 M, lima puluh tahun sebelum kemerdekaan" Jelas kiai Dimyati.
Menurut Mbah Dim, pertemuan itu dihadiri oleh ulama-ulama besar Indonesia. Di antaranya adalah Kiai Kholil dan Kiai Nawawi Banten. Pertemuan tersebut berlangsung di rumah Kiai Anwar, yang berada di Alas Roban Batang.
Mbah Dim juga menjelaskan, tiga kiai pernah belajar bersama di Makkah.
Kiai-kiai tersebut waktu itu membaca "mussabiat", yang dipimpin oleh Kiai Kholil Bangkalan dan ditutup dengan doa oleh Kiai Nawawi Banten.
Musabbiat adalah beberapa surat-surat Al-Qur'an yang masing-masing dibaca tujuh kali. Mbah Dim juga menjelaskan sanad musabbi'at, mulai dari gurunya, Kiai Rukyat Kaliwungu. Kiai Rukyat dari gurunya, Kiai Idris Jamsaren Solo. Kiai Idris dari gurunya, Kiai Soleh Darat Semarang.
Kini oleh Mbah Dim surat-surat Al-Qur'an yang pernah diamalkan oleh para kiai dan gurunya menjadi amalan rutin santri-santri asuhannya di Pesantren Al-Fadlu Kaliwungu Kendal. (Zaim/Muiz)