Jember, NU Online
Setelah dilantik beberapa waktu lalu, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jember, Jawa Timur tak menunggu lama untuk beraksi. Salah satunya adalah menerbitkan buku saku berjudul 'Amaliah NU dan Dalilnya'.
Buku saku setebal 148 halaman tersebut diluncurkan di sela-sela peresmian Kantor PC LDNU Jember, Jumat (28/2).
Menurut Ketua PC LDNU Jember, Jawa Timur, Gus Rofi’i Baidlawi, penerbitan buku saku dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang benar terkait amaliah NU yang sejak lama sudah mentradisi di tengah-tengah masyarakat.
"Ini penting bagi warga NU di samping sebagai tuntunan juga sebagai pedoman agar tidak bingung atas berbagai tudingan bahwa amaliyah NU dianggap bid'ah dan menyesatkan," tegasnya.
Sejauh ini katanya, masih ada orang-orang yang menuding amaliah NU tidak punya dasar, sesat, dan sebagainya.
“Tudingan itu sama sekali tidak benar dan tidak berdasar,” tuturnya kepada NU Online usai meluncurkan buku saku tersebut.
Pria kelahiran Pamekasan itu menambahkan, landasan (dalil) yang mendasari amaliah NU diambilkan dari Al-Qur’an, hadits, dan beberapa pendapat ulama (kitab kuning). Dalil-dalil itu mudah dipahami baik oleh kalangan Nahdliyin maupun di luar Nahdliyin.
“Redaksi buku itu memang dibuat sederhana karena juga mempertimbangkan masyarakat awam yang selama ini memang sudah lekat dengan tradisi amalan itu,” ucapnya.
Gus Rofi’i menegaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan mensosialisasikan buku tersebut. Tujuannya adalah untuk memberikan penjelasan yang utuh kepada warga NU tentang bacaan-bacaan yang biasa diamalkan, sehingga diharapkan tambah kuat dan semakin mantap keyakinannya.
“Saya kira sangat penting buku tersebut. Praktis dan mengena,” ucapnya.
Buku yang disusun oleh PC LDNU Jember itu, separuh halaman diisi dengan teks amalan-amalan yang biasa dibaca oleh Nahdliyin. Sedangkan separuh berikutnya berisi dalil-dalil terkait amalan itu.
Setidaknya terdapat 36 amalan yang tertera di buku tersebut. Di antaranya adalah surat Yasin, dzikir setelah shalat 5 waktu, talqin mayit, dan qasidah qod kafani.
“Jadi orang yang biasa membaca itu, tak perlu khawatir bid’ah dan sebagainya,” pungkasnya.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Abdul Muiz