Bogor, NU Online
Sejumlah komunitas di Kemang, Kabupaten Bogor menggagas gerakan peduli dhuafa, dengan melakukan aksi bagi-bagi nasi kota gratis kepada masyarakat kurang mampu.
"Aksi ini dilakukan setiap hari Jumat," kata Ketua Yayasan At-Tawassuth, Ahmad Fahir, Jumat (28/2).
Ahmad Fahir mengemukakan, gerakan bagi-bagi nasi kotak gratis dimulai pada Jumat, 21 Februari 2020. Pihaknya membagikan 50 paket nasi kota gratis untuk 50 orang warga dhuafa di Kampung Sawah, Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Pada Jumat (28/2), lanjut Fahir yang juga pegiat NU Ranting Desa Bojong, pihak Yayasan At-Tawassuth kembali membagikan nasi kotak secara gratis untuk 50 orang warga dhuafa di Desa Bojong.
"Kami membagikan nasi kotak dengan cara dikirimkan secara langsung ke mustahiq, dengan mendatangi rumah warga dhuafa atau yatim yang dituju," kata Fahir.
Ahmad Fahir mengemukakan, kegiatan berbagi yang digelar yayasannya sebetulnya sudah berlangsung sejak 2011. Pada setiap malam jumat secara tidak teratur ia membagikan nasi kota untuk peserta didik pengajian diniyah dan yatim binaan.
Begitu juga pada momen hari-hari besar Islam, terutama pada setiap Ramadhan, yayasan ini selalu aktif membagikan santunan untuk dhuafa.
"Pada 2017, kami membagikan 250 paket Idul Fitri untuk 250 orang dhuafa di
wilayah Kecamatan Kemang dan Kecamatan Ciomas, bekerjasama dengan Kemensos RI dan LKBN Antara Biro Bogor," ungkap Fahir.
Fahir mengatakan, pembagian paket santunan peduli yang digagas Yayasan At-Tawassuth kali ini berbeda dengan kegiatan snatunan yang sudah dilangsungkan sebeleumnya. Pasalnya pembagian nasi diserahkan langsung ke rumah dhuafa mustahiq yang menjadi sasaran program.
Ketua NU Ranting Desa Bojong, Cece Jafar menambahkan, pembagian nasi box yang dilaksanakan dalam dua pekan terakhir oleh Yayasan At-Tawassuth melibatkan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) NU Ranting Desa Bojong dan jamaah thoriqoh Naqsabandi Haqqoni Zawiyah Misbahul Arsy Bogor Depok.
Pembagian nasi gratis bersumber dari infak anggota yayasan, Nahdliyyin dan partisipasi mitra perorangan.
"Kegiatan ini baru bisa menyentuh 50 warga dhuafa pada dua pekan terakhir. Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan secara istiqomah setiap pekan dan bisa menyentuh lebih banyak sasaran," tegas Cece Jafar.
Ketua Zawiyah Misbahul Arsy Bogor Depok, Ustadz Eka Adi Kuntara, menambahkan, pihaknya mengajak kepada masyarakat yang memiliki ekonomi berkecukupan untuk mengeluarkan ZIS melalui program peduli seperti yang digagas Yayasan At-Tawassuth. Pasalnya dalam harta orang-orang yang diberi anugerah kekayaan oleh Allah terdapat hak orang miskin.
"Kami mengajak agar masyarakat yang mendapatkan amanah dan kemudahan harta untuk sama-sama dan bahu membahu dalam memperhatikan mereka yang kurang beruntung, kalangan dhuafa. Mereka adalah pintu keberkahan bagi keberlangsungan kehidupan," ujar Ustadz Eka Adhi Kuntara.
Ia melanjutkan, pihaknya mendapatkan anjuran dari sang mursyid, yaitu Syaikh Hisyam Kabbani, untuk terus berikhtiar mendorong kepedulian terhadap masyarakat dhuafa. Karenanya, ia menyambut positif gerakan yang diluncurkan oleh Yayasan At-Tawassuth tersebut.
Sementara itu, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Khairil Anwar Notodiputro mengemuakan, aksi sosial yang diprakarsai oleh Yayasan At-Tawassuth patut diapresiasi dan didukung. Kegiatan tersebut merupakan refleksi kemuliaan diri, yaitu dengan memuliakan dhuafa dan yatim.
"Warga dhuafa adalah ladang ibadah mereka yang mendapatkan kelapangan rizqi dari Allah SWT. Pada setiap rizqi orang yang kaya terdapat hak dhuafa," ujar Prof Khairil.
Lebih lanjut, mantan Dekan Sekolah Pascasarjana IPB tersebut mengutarakan, bila hak dhuafa sudah dikeluarkan, tidak akan terjadi kesenjangan sosial. Sebaliknya, akan terbangun harmoni dalam kehidupan dan terwujudnya keberkahan di tengah masyarakat.
"ZIS yang dikeluarkan bukan hanya bermanfaat bagi mereka yang butuh pertolongan, namun akan membawa keberkahan bagi semua pihak," demikian Prof Khairil.
Editor: Kendi Setiawan