Daerah

Kegiatan Sosial Ramadhan Tebuireng: Mulai Subsidi Listrik hingga Pelatihan Ngurus Jenazah

Selasa, 28 Mei 2019 | 19:30 WIB

Jombang, NU Online

Ada banyak cara untuk memeriahkan bulan suci Ramadhan. Salah satu cara yang paling umum dilakukan adalah berbagi. Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) juga punya acara menarik yang dilakukan dalam rangka menyemarakkan bulan Ramadhan tahun ini melalui sebuah program bernama Tebar Hikmat Ramadhan (THR).

Tahun ini lembaga ini menggelar sejumlah kegiatan menarik baik untuk tempat ibadah, atau pada individu secara langsung. Setidaknya, lembaga ini punya lima kegiatan utama yang menarik sepanjang Ramadhan tahun ini.

Pertama memberikan subsidi untuk menunjang kebutuhan operasional masjid atau mushalla di sekitar Jombang seperti membayar listrik dan memperbaiki bangunan yang rusak. Direktur LSPT Afif Abdur Rokhim mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap sejumlah sarana keagaamaan di sekitar Jombang yang membutuhkan bantuan.

"Kita sangat peduli dengan rumah ibadah yang tidak memiliki income mamadai. Di pelosok desa masih banyak mushalla dan masjid yang gelap-gelapan karena tidak mampu bayar listrik, ada juga atapnya bocor. Tujuan program ini agar kita semua menikmati Ramadhan dengan khusyuk," kata Afif Abdur Rokhim.

Bahkan, rencananya kegiatan ini akan terus berlanjut hingga lepas Ramadhan, sehingga masjid yang ditetapkan akan terus memperoleh pembiayaan listrik dalam setiap bulannya.

Kedua, lembaga ini akan diberikan bantuan berupa pengeras suara, serta hal lain yang memungkinkan untuk memeriahkan masjid dan mushalla. "Karena kebutuhan di setiap rumah ibadah berbeda. Selain itu kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahim demi memperkuat kebersamaan kami dengan warga Jombang," tegasnya.

Kegiatan ketiga yang didesain oleh lembaga ini adalah program silaturahim kepada para donatur. Tidak semata menyapa para penerima manfaat, lembaga ini juga mengadakan layanan kesehatan gratis yang melibatkan para donatur secara langsung. Caranya dengan menjadikan kediaman donatur sebagai posko kesehatan untuk menyapa warga sekitar. 

Hal ini untuk semakin merekatkan kebersamaan dengan para donatur. Diharapkan kegiatan akan berlangsung setiap bulan setelah Ramadhan ini, bahkan setengah bulan sekali dengan berkeliling ke rumah para donatur. "Di tengah kegiatan, ada layanan kesehatan gratis bagi siapa saja yang berkenan datang," ujar Afif.

Kegiatan keempat yang juga selalu dilakukan adalah Khatmil Qur'an setiap akhir bulan. Kegiatan ini juga diselenggarakan dengan menghadirkan hafidz untuk membacakan Al-Qur'an hingga khatam. Pihak donatur hanya  menentukan mana tempat yang ajak dijadikan lokasi khataman. "Sedangkan seluruh kebutuhan, LSPT yang tanggung," urainya.

Kegiatan kelima yang akan dilakukan adalah pelatihan merawat jenazah yang diberikan pada marbot masjid. Karena selama ini keterampilan merawat jenazah sangat dibutuhkan masyarakat. Namun kebutuhan itu tidak didukung oleh banyaknya marbot masjid yang memiliki pemahaman yang benar terkait perawatan jenazah. Karena ilmu ini seakan terbatas untuk masyarakat yang disebut modin saja.

Dalam praktiknya nanti akan dihadirkan narasumber yang memang memiliki keahlian akan hal ini dan mendatangkan pengurus masjid serta mushalla bahkan modin untuk dilakukan pelatihan. Tidak semata pengetahuan teknis berdasarkan fiqih yang disampaikan, juga dalam pandangan medis. 

"Karena merawat jenazah itu tidak semata panggilan agama, namun juga harus diimbangi dengan pengetahuan medis. Jangan sampai semangat dalam merawat jenazah, namun ada masalah medis yang mengakibatkan petugas justru terkena imbasnya," ungkap Afif. 

Di samping lima kegiatan itu, Afif menyebutkan masih banyak lagi kegiatan selama Ramadhan. Termasuk safari mushalla dan panti asuhan, pengajian umum, hingga pasar murah. Sejumlah pelayanan dan fasilitas tersebut kian lengkap bila diiringi dengan aneka kegiatan yang menyentuh banyak kalangan.

"Sambut Ramadhan dengan Program THR tujuannya agar di bulan penuh rahmat, ampunan ini kita semua mendapat jaminan terbebas dari api neraka," tandasnya. (Syarif Abdurrahman/Ahmad Rozali)