Kembangkan Pemikiran Kiai Pesantren, Unissula Semarang Dirikan Pusat Kajian
Senin, 17 Agustus 2020 | 15:00 WIB
Pengasuh Pesantren Annur Lasem Rembang, KH Abdul Qoyyum Mansur (kanan) saat berkunjung ke Unissulla Semarang (Foto: NU Online/Samsul Huda)
Samsul Huda
Kontributor
Semarang, NU Online
Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah akan mendirikan pusat literasi peradaban Islam Kawasan ASEAN yang diawali dengan pengkajian pemikiran kiai pesantren di Jawa Tengah.
Kepala Unissula Islamic Library (Perpustakaan Islam Unissula) Semarang, M Ja'far Shodiq mengatakan, untuk mewujudkan program itu pihaknya saat ini sedang menyiapkan rintisan kerja sama dengan sejumlah pesantren di Jateng sebelum melangkah keluar daerah dan kawasan Asia tenggara.
"Tim sudah kami bentuk dan sudah berkomunikasi dengan sejumlah pengasuh atau kiai pesantren. Pemikiran dan karya berupa kitab sedang kami himpun untuk melengkapi perpustakaan kami," kata Gus Ja'far kepada NU Online di Semarang, Senin (17/8).
Dikatakan, program ini merupakan langkah besar Unissula sebagai perguruan tinggi Islam yang sudah cukup berumur dan bercita-cita dapat memiliki pusat kajian karya-karya ilmuwan dan ulama nusantara periode modern dan kontenporer.
"Karya-karya sebagian kiai pesantren ternyata tidak hanya tersebar Indonesia saja, tetapi juga ada yang menembus ke mancanegara seperti di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam," ungkapnya.
Dia menambahkan, Pusat Literasi Peradaban Islam Kawasan ASEAN ini ke depan diharapkan akan menjadi rujukan yang mengungkap relasi-relasi pemikiran dan karya para ulama di kawasan ASEAN, sehinga dapat berperan sebagai salah satu pusat kajian perkembangan peradaban Islam di Asia Tenggara.
"Saat ini sejumlah karya kiai pesantren yang akan didalami pemikiran dan karya-karyanya di antarnya Kiai Makshum Lasem, Kiai Muslih Mranggen Demak, As-Syekh Athhoriqoh Kholidiyyah wan Naqsyabandiyyah Simbah Kiai Muhammad Hadi Gurikusumo Mranggen, Simbah Kiai Arwani Kudus, Simbah Kiai Dalhar Watucongol Magelang, dan sejumlah kiai lainnya," jelasnya.
Disampaikan, program ini mendapat respons positif dari para kiai pesantren di Jateng yang memberikan dorongan agar segera direalisasikan.
Pengasuh Pesantren Annur Lasem Rembang, KH Abdul Qoyyum Mansur mengatakan, inisiatif Unissula menggandeng pesantren untuk mengembangkan perpustakaan menjadi pusat literasi peradaban Islam merupakan langkah tepat.
"Karena kiai pesantren lah yang selama ini nguri-nguri atau melesatarikan ilmu-ilmu para ulama terdahulu melalui karya berupa kitab-kitab yang diajarkan langsung oleh para kiai pesantren kepada santri atau masyarakat," ujar Gus Qoyyum saat bersilaturahim ke perpustakaan Unissula beberapa waktu lalu.
Fasilitas ini ujarnya, akan lebih bagus kalau nanti bisa diakses oleh umum. Tidak hanya terbatas civitas akademika Unissula saja, misalnya Bahtsul Masail NU bisa digelar di sini, Muhammadiyah menggelar sidang Majelis Tarjih di sini dan juga MUI bisa menggelar sidang Majelis fatwa di sini juga.
"Jadi fasilitas ini nantinya bisa lebih dimaksimalkan untuk kepentingan Islam dan menjadi jembatan terciptanya semangat ukhuwah," pungkasnya.
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua