Pekalongan, NU Online
Perhelatan Konferensi Wilayah (Konferwil) Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah yang berlangsung di Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, Ahad (12/11) diperkirakan bisa tertampung di Gedung Pertemuan Umum (GPU) berkapasitas 2000 kursi, ternyata pesertanya di luar dugaan panitia.
Dari data resmi panitia, peserta yang melakukan daftar ulang tidak sampai menyentuh angka 2000 peserta, sehingga panitia menyatakan cukup dengan tidak perlu menambah kursi cadangan untuk menampung seluruh peserta Konferwil.
Namun apa dikata, ternyata dugaan panitia meleset, karena peserta yang hadir jauh lebih banyak dari data resmi yang dimiliki panitia.
Maka yang terjadi adalah, seluruh peserta memaksa diri untuk masuk ke gedung milik Pemerintah Kabupaten Pekalongan sekadar ingin bisa mendengarkan orasi Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor pada sesi pembukaan Konferwil, sehingga mereka rela lesehan di lantai keramik.
Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Ikhwanudin meminta maaf atas kejadian peserta lesehan di saat pembukaan Konferwil. Pasalnya, panitia telah melakukan yang terbaik untuk memberikan pelayanan kepada peserta, akan tetapi ternyata ada anggota Ansor yang tidak mendapat undangan sebagai peserta memaksakan hadir di arena Konferwil.
Pantauan NU Online di arena Konferwil, selain mereka, lesehan di dalam gedung, di luar ada ratusan anggota Ansor dan Banser yang tidak bisa masuk mendengarkan pidato Ketua Umum dengan memanfaatkan tenda-tenda bazar. Mereka lesehan sambil ngopi dan menikmati jajanan stand Ansor Kabupaten Pekalongan.Â
Selain itu, puluhan rombongan peserta Konferwil yang datang dari berbagai daerah ada yang sudah datang sejak malam sebelumnya. Bahkan di antara peserta ada yang mendirikan tenda dan dipasang di sekitar gedung GPU untuk sekadar tempat transit. Rombongan lainnya ada yang memanfaatkan kehadirannya di Kota santri Pekalongan dengan melakukan ziarah ke makam Habib Ahmad Alatas di kompleks pemakaman Sapuro Kota Pekalongan.Â
Mereka yang melakukan ziarah tak hanya Ansor Boyolali, cabang lain seperti Blora, Cilacap, Sragen, dan daerah lainnya juga tak menyiakan kesempatan mereka berada di wilayah Pekalongan untuk melakukan hal yang sama.
Akibat dari over peserta yang hadir, AC gedung pertemuan umum seolah tak berfungsi sama sekali. Bahkan Ketua Umum PP GP Ansor Gus Tutut saat memberikan pengarahan umum, di hadapan bupati, ia meminta secara khusus agar fasilitas AC ditambah lagi. (Abdul Muiz/Abdullah Alawi)