Ketua NU Kubu Raya Kalbar: Ranting NU adalah Ujung Tombak Jamiyah
Selasa, 25 Agustus 2020 | 00:30 WIB
15 Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama di kawasan Sungai Ambawang dilantik oleh PCNU Kubu Raya, Kalimantan Barat. (Foto: NU Online/Siti Maulida)
Siti Maulida
Kontributor
Kubu Raya, NU Online
Perkembangan membanggakan ditunjukkan Nahdlatul Ulama di kawasan Kubu Raya, Kalimantan Barat. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin berkembangnya struktural NU di berbagai kecamatan hingga desa. Yang terbaru, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kubu Raya melantik 15 Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) yang berasal dari 15 desa di Kecamatan Sungai Ambawang.
Mereka dilantik dan diambil sumpah janjinya sebagai pengurus oleh Ketua PCNU Kabupaten Kubu Raya, KH Abdussalam. Acara dipusatkan di aula Kantor Desa Sungai Ambawang Kuala, jalan Trans Kalimantan.
Secara khusus, KH Abdussalam meminta sejumlah PRNU yang dilantik untuk benar-benar menjadi aktivis sejati. Hal tersebut beriringan dengan kegandrungan warga sekitar yang bermaliah Ahlussunnah wal Jama’ah atau Aswaja an-Nahdliyah.
“Saya tekankan di sini bahwa pengurus hendaknya terus berpegang kepada amaliah Aswaja an-Nahdliyah karena selama ini masyarakat di Kabupaten Kubu Raya sudah melaksanakan amaliah tersebut,” katanya, Ahad (23/8).
Dengan demikian, menjadi pengurus NU sekaligus diharapkan akan memberikan teladan dan pembinaan terkait amaliah tersebut. Lantaran dengan cara seperti itulah, maka tradisi dan kebiasaan warga dapat terjaga dengan baik.
Dan pada saat yang sama, pengurus diingatkan bahwa keberadaan mereka juga sebagai kepanjangan tangan dari NU untuk menyapa warga di tingkat paling bawah. Boleh dikatakan bahwa PRNU sebagai ujung tombak bagi keberadaan NU di tingkat kabupaten maupun provinsi.
“Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama atau PRNU yang dilantik hari ini adalah ujung tombak PCNU Kabupaten Kubu Raya. Oleh karena itu, setelah dilantik semua pengurus ranting langsung bekerja dengan semangat demi tersebarnya Ahlussunah wal Jama’ah atau Aswaja,” ungkapnya.
Dikemukakan bahwa pembinaan amaliah dan jamiyah atau organisasi menjadi bagian tidak terpisahkan dalam khidmat NU di akar rumput. Dan tugas itulah yang harus dilakukan pengurus usai dilantik. Dengan demikian, pembinaan yang berkelanjutan harus dilakukan.
Terkait kondisi pandemi Corona yang masih mengancam, selama pelantikan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sejumlah pengurus diharuskan mencuci tangan sebelum masuk lokasi pelantikan dan menjaga jarak sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah.
“Ini membuktikan bahwa pengurus NU harus taat protokol kesehatan demi meminimalisir peredaran virus Covid-19,” ungkapnya.
Turut hadir dalam pelantikan tersebut wakil bupati yang juga Mustasyar PCNU Kubu Raya, Sujiwo, Ketua PCNU Kab Kubu Raya, Rais PCNU Kab Kubu Raya, KH Ismail Ghofur, Katib PCNU Ustad Sahir Manani, Ketua MUI Kabupaten Kubu Raya, KH Zamroni Hasan, Ketua Forum Pondok pesantren Kalimantan Barat, Gus Warisi, Pengasuh Pondok Pesantren Raudatul Firdaus, KH Mustofa Kamal, Camat Sungai Ambawang, Satuki, Kepala Desa Sungai Ambawang dan tokoh masyarakat.
Kontributor: Siti Maulida
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua