Syifa Arrahmah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatra Selatan KH Amiruddin Nahrawi atau karib disapa Cak Amir, menyarankan tiga kebaikan yang perlu dilanggengkan di masa pandemi Covid-19. Yakni, menebar salam, memperbanyak sedekah, dan menjalin silaturahmi.
Ia menyebutkan, ketiga hal tersebut merupakan amalan yang senantiasa dianjurkan Rasulullah SAW. Pertama, uluk salam berarti memberi keselamatan, kedamaian, ketenangan, dan kesejahteraan. Sudah selayaknya bila setiap Muslim senantiasa menebar salam damai, baik kepada orang yang sudah dikenal maupun yang belum.
“Di saat seperti ini kita membiasakan agar selalu uluk salam,” kata Cak Amir dalam pembacaan Shalawat Nariyah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa dari Wabah secara virtual di TVNU, Jumat (9/7) malam.
Kedua, lanjut dia, memberi sedekah sebagai bentuk saling tolong-menolong dan meningkatkan rasa solidaritas sosial kepada sesama. Terutama di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat seperti sekarang.
“Dalam pelaksanaan PPKM darurat tentunya harus selalu mengupayakan untuk membantu tetangga, khususnya warga Nahdliyin, umumnya warga Indonesia yang tidak mampu,” lanjutnya.
Hal tersebut merupakan yang dibutuhkan saat ini mengingat pandemi Covid-19 berdampak kepada seluruh lapisan masyarakat. Uluran tangan dari orang yang berpunya menjadi hal penting untuk membantu mereka di masa sulit melalui sedekah dan lainnya.
“Ketiga adalah washilul arham (menjalin silaturahim). Ini sangat penting agar kita mengetahui kondisi bangsa Indonesia,” terang kiai kelahiran Madura ini.
Menurut dia, pandemi ini mengajarkan perlunya bersikap realistis dengan menyadari bahwa wabah penyakit masih ada. Namun, bukan berarti menghalangi untuk tetap bersilaturahim. Justru momentum ini hendaknya dimanfaatkan secara maksimal untuk bermunajat bersama-sama.
“Terutama ketika sedang berkumpul seperti ini kita perlu perbanyak membaca shalawat dan berdoa,” tandas Cak Amir.
Ia menambahkan, ada beberapa doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan cocok diamalkan pada saat-saat kritis seperti sekarang ini. “Bismillahil-ladzi la yadzurru ma'as-mihi syai'un fil-ardi wa la fis-sama'i, wa Huwa-Sami'ul-'Alim. Dibaca tiga kali,” tambahnya.
Selain itu, ia menyarankan agar memperbanyak bershalawat. Sebab, shalawat merupakan amalan yang juga disenangi oleh Allah SWT. Bahkan, anjuran untuk bershalawat termaktub dalam Al-Qur’an dan hadits. Anjuran membaca shalawat pertama sekali dapat ditemukan dalam Surat Al-Ahzab ayat 56.
“Saran saya kepada warga Nahdliyin di setiap tingkatan, Pusat hingga Ranting untuk memperbanyak membaca shalawat apalagi di keadaan darurat ini,” pungkas Cak Amir.
Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua