Daerah

KLH Kagum Ansor Way Kanan Turun Tangan Persoalan Sampah

Jumat, 26 Februari 2016 | 15:02 WIB

Way Kanan, NU Online 
Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung Rinaldi, di Blambangan Umpu, Kamis (25/2) mengaku kagum terhadap upaya Gerakan Pemuda Ansor setempat dalam berpartisipasi menjawab persoalan lingkungan sehingga membantu tugas dan tanggung jawab institusinya.

"Agak mengherankan Ansor mau mengurusi salah satu tanggung jawab kami, yakni sampah. Itu menunjukkan Ansor luwes, ada di mana-mana, asal ada kegiatan bersifat maslahat sepertinya tidak ketinggalan terlibat aktif," kata Rinaldi.

Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, Ahad, 21 Februari 2016, Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan dipimpin Gatot Arifianto menjadi kolaborator  kegiatan tersebut bertajuk Way Kanan Ramik Ragom (beragam) Sakai Sambayan (gotong royong) "Bergerak Untuk Indonesia #BebasSampah2020".

Fungsinya, sebagai penggerak aksi, mengajak relawan dan atau komunitas-komunitas untuk bersama-sama dalam mengkonsep, mengorganisir, dan melaksanakan aksi "Bergerak untuk Indonesia #BebasSampah2020.

"Saya pikir aksi tersebut aksi biasa. Tapi begitu melihat televisi, seluruh Indonesia melakukan aksi tersebut, ternyata aksi nasional. Dan ternyata Bupati Raden Adipati Surya juga hadir. Jadi memang banyak cara 'membunuh' pimpinan ternyata," canda mantan Kepala Bagian Humas itu pula.

Sekitar 25 komunitas dengan kurang lebih 1.000 relawan terdiri dari anggota Polres, Kodim 0427, KNPI, Karang Taruna, Saka Wira Kartika, Pokjawan, Pemuda Katholik, BPUN, Gusdurian, GP Ansor, Sekolah Beladiri Karate Indonesia, Radin Djambat Shooting Club, Pemuda Muhammadiyah, alumni BPUN, GP Ansor, Banser, Pemuda Peduli Lingkungan dan Alam, Pramuka, Lembaga Perlindungan Anak, Pramuka dan Kantor Lingkungan Hidup.

Lalu  HIPSI, pelajar dan santri Pondok Pesantren Al-Falakhus Sa'adah, PGRI, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, Peradah, PMI,  IPSI dan Pondok Pesantren Assiddiqiyah 11 mengikuti peringatan HPSN di Kecamatan Blambangan Umpu, Banjit, Baradatu, Gunung Labuhan, Negara Batin, Way Tuba, Bumi Agung dan Pakuan Ratu.

"Saya mohon maaf tidak bisa hadir pada kegiatan tersebut karena ada keponakan menikah di hari itu, dan kebetulan juga saya ditunjuk keluarga sebagai ketua panitia. Kami mengapresiasi setingi-tingginya dan berterima kasih sekali kepada seluruh relawan dan komunitas yang terlibat, karena dengan adanya kegiatan tersebut sangat membantu tugas dan tanggung jawab kami. Ini membuat KLH semakin termotivasi untuk terus bergerak karena banyaknya dukungan dari teman-teman semua," pungkas Rinaldi pada diskusi bersama sejumlah aktivis dari berbagai komunitas menyukseskan aksi tersebut di kantornya.

Kegiatan peringatan HPSN 2016, ujar Gatot menambahkan, merupakan gerakan bersama. "Ansor diibaratkan hanya membuka pintu. Kesuksesan tersebut adalah kesuksesan bersama. Suatu implementasi falsafah Lampung 'Sakai Sambayan' atau gotong royong," ujarnya.

Penggiat Gusdurian Lampung itu kemudian melanjutkan, salah satu yang mendorong bergerak menghubungi berbagai komunitas adalah nyaris tidak adanya diskusi atau silaturahmi antar komunitas di Way Kanan.

"Kami pikir momentum tersebut tepat untuk silaturahmi berbagai komunitas, dan Alhamdulillah bisa terwujud dalam melalui aksi tersebut walau dengan banyak kekurangan," pungkas Gatot. (Syuhud Tsaqafi/Mukafi Niam)