Lawan Dampak Ekonomi Akibat Corona, Muslimat NU Jember Gelar Pelatihan Tanam Sayur
Selasa, 25 Agustus 2020 | 09:45 WIB

Presiden Komisaris PT Benih Citra Asia, H Slamet Sulistiono tenag memberikan penjelasan tentang menanam sayur yang baik kepada para peserta pelatihan di aula kantor PCNU Jember. (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Pandemi virus Corona telah memukul sektor perekonomian cukup telak. Secara umum para ibu merasakan betul betapa susahnya menjaga kontinyuitas kepul asap dapur. Sebab, penghasilan suami sudah berkurang, bahkan macet. Karena itu, Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Jember, Jawa Timur menggelar acara pelatihan menanam sayur-mayur di Aula Kantor Muslimat NU Jember, Senin (24/8).
Dalam pelatihan, Muslimat menghadirkan Presiden Komisaris PT Benih Citra Asia, H Slamet Sulistiono. Sebanyak 80 peserta memperoleh materi cara menanam sayur yang bagus, mulai dari pembibitan, perawatan hingga panen, baik dengan menggunakan polybag maupun langsung ke tanah.
Menurut Ketua PC Muslimat NU Jember, Jawa Timur, Nyai Emi Kusminarni, pelatihan tersebut untuk memberikan bekal kepada peserta dalam berbudi daya sayur dengan memanfaatkan lahan kosong di pekarangan. Sehingga dengan demikian, diharapkan dapat membantu kebutuhan sayur rumah tangga di tengah kondisi ekonomi yang cukup meresahkan ini.
“Ini menjadi salah satu solusi dalam menghadapi krisis ekonomi akibat dampak virus Corona,” tukasnya di sela-sela acara.
Ia mengakui bahwa virus yang mengincar paru-paru manusia itu telah membuat porak-poranda ekonomi masyarakat. Sejauh ini, meskipun sebagian pasar, mall dan pusat-pusat keramaian sudah dibuka, namun geliat perekonomian masih megap-megap. Ekonomi belum pulih karena sumber-sumber ekonomi masih dibuka secara terbatas, apalagi kecenderungan transmisi penyebaran Corona semakin mengkhawatirkan.
“Akhirnya, ibu-ibu kelabakan dan mulai guncang dapurnya,” jelasnya.
Karena itu, Nyai Emi menilai pelatihan penanaman sayur itu cukup bermanfaat untuk membantu beban ibu rumah tangga dalam menjaga kesinambungan kepul asap dapurnya. Memang, menanam sayuran tidak bisa sekali jadi dan lansung bisa panen. Tapi paling tidak, dalam jangka panjang ada ketersediaan sayur sebagai salah satu pelengkap makanan.
"Selama ini cukup banyak pekarangan yang menyisakan lahan kosong, namun tidak dimanfaatkan dengan baik, hingga akhirnya ditumbuhi rumput liar dan sebagainya. Dengan menaman sayur, paling tidak, kita punya kegiatan yang positif di samping dapat sayur, tentu,” ungkapnya.
Sementara itu, H Slamet Sulistiono mendorong ibu-ibu agar tidak segan-segan memanfaatkan tanah kosong yang ada di pekarangannya atau tanah umum. Sebab, jika tanah kosong ditanami sayur, lingkungan akan hijau dan indah.
“Mari kita hijaukan pekarangan kita dengan sayuran. Insyaallah bermanfaat,” ucap H Slamet yang juga Wakil Ketua PCNU Jember itu.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua