Jakarta, NU Online
Saat meyampaikan doa pernikahan, seorang pasangan selalu didoakah untuk menjadi sebuah keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Tetapi apakah hal tersebut cukup. Menurut Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKKNU) Bekasi, Hj Badriah, ternyata hal tersebut belum mencukupi. Pada level selanjutnya, keluarga tersebut harus menjadi keluarga maslahah.
Lalu apa bedanya antara keluarga sakinah dan keluarga maslahah. Pada keluarga sakinah, kebahagiaan hanya pada level keluarga saja, sedangkan keluarga maslahah adalah keluarga tersebut selain beramaliah kepada keluarganya juga beramaliah kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Badriyah dalam pembukaan Workshop Perencanaan Keuangan Keluarga LKK PBNU –PT Pegadaian di Pesantren Mahasina Bekasi, Ahad (13/11)
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Mahasina KH Abu Bakar MA mengajak para peserta bisa untuk mengimplemantasikan ilmu yang didapat selama pelatihan ini sehingga bisa lebih meningkatkan kondisi ekonomi. “Wajahidu biamwaalikum waanfusikum. (Berjihadlah dengan harta dan jiwa),” kata Kiai Abu Bakar.
Workshop diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari utusan banom dan lembaga NU di Kota Bekasi dan sekitarnya
Hal menarik adalah dalam workshop ini setelah peserta membuka Tabungan Emas, mereka melakukan transaksi pembelian Tabungan Emas sebesar 40 juta rupiah atau setara 80 gram emas atau rata-rata peserta menabung 1.33 gram.
Ramainya transaksi dalam workshop tersebut menandakan bahwa potensi warga NU dalam menggunakan instrumen investasi Tabungan Emas cukup besar. Red: Mukafi Niam