Jakarta, NU Online
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cianjur menggelar simulasi penanganan bencana yang berlokasi di 24 sekolah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Adapun beberapa sekolah tersebut antara lain, SDS Mahfudzul Hayatiah, MIS Sirajul Awam, SMP Negeri 5 Cianjur, SMP Negeri 4 Cianjur, SMP Islam Al-Azami, SMP NU Cilaku, dan SMP Al-Mamoen.
Ketua LPBI NU Cianjur Sidiq mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan inisiasi LPBI NU Cianjur bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Children, Damkar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan Tim Siaga Bencana.
Inisiasi ini, terangnya, dilakukan sebagai respons LPBINU Cianjur dengan sasaran sekolah-sekolah yang terdampak bencana alam.
"Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka simulasi penanganan bencana alam dilakukan di 24 sekolah tersebar di kabupaten Cianjur," ungkap Sidiq kepada NU Online, Jumat (5/5/2023).
“Alarm berbunyi tanda siswa dan siswi harus melakukan sikap siaga dalam menghadapi bencana. Ada yang masuk kolong meja, melakukan sikap jongkok seperti bebek dan ada yang menggunakan tas dan kursi. Semua itu dilakukan secara cepat dan tepat. Setelah itu, terdengar bunyi bel beberapa kali tanda siswa dan siswi harus melakukan evakuasi ke titik kumpul dan titik aman melalui jalur evakuasi yang telah ditetapkan,” imbuh Sidiq.
Terbaru, kegiatan simulasi penanganan bencana telah diselenggarakan di SMP Negeri 4 Cianjur pada Selasa (2/5/2023). Acara yang diikuti oleh siswa, guru dan wali murid tersebut sekaligus bersamaan dengan penyerahan perlengkapan dasar siaga bencana seperti megaphone, tandu darurat, tas siaga bencana, serta plang evakuasi.
Besar ia berharap, program besutan LPBINU ini dapat memberikan edukasi terkait penanganan bencana alam, mengingat Kabupaten Cianjur merupakan salah satu wilayah paling rawan bencana di Jawa Barat.
“Harapan kami setiap sekolah di kabupaten Cianjur melakukan simulasi penanggulangan bencana secara rutin karena Cianjur merupakan daerah rawan bencana nomor 1 se-Jawa Barat baik gempa bumi, longsor, gunung meletus dan lain-lain,” jelas Sidiq.
“Hal itu diperlukan peningkatan kapasitas dalam menghadapi bencana agar sikap dan mengurangi risiko bencana,” tutup dia.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua