Daerah

LTNNU Pati Gelar Gerakan Literasi Melawan Radikalisme dan Hoaks

Selasa, 23 Mei 2017 | 10:01 WIB

Margoyoso-Pati, NU Online
Pada hari Senin (22/05/17) LTN NU Kabupaten Pati bekerjasama dengan KMPP (Keluarga Mahasiswa Pelajar Pati) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan BEM IPMAFA (Institut Pesantren Mathali’ul Falah) Pati mengadakan kegiatan pelatihan jurnalistik bagi para santri se-Kabupaten Pati. Acara tersebut dilaksanakan di aula Kampus IPMAFA lantai II.

Dalam kesempatan tersebut hadir Faiz Aminuddin, MA selaku Ketua LTN-NU Pati yang juga Kaprodi PMI IPMAFA, Ahmad Nashiruddin Sekretaris LTN-NU, Ketua serta Wakil Ketua KMPP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Ahmad Najib serta Maulana Luthfi Karim, Presiden BEM IPMAFA Pati Ahmad Nuruddin, dan pengurus BEM IPMAFA.

Narasumber kegiatan antara lain Ahmad Najib Ketua KMPP dan mantan aktivis LPM Arena UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Niam At-Maja seorang sastrawan dan Pemred Jurnal Khittah, Nur Kholis wartawan Sindo, dan Maulana Luthfi Karim Pemred Majalah Pribumi Pati. Selain menyampaikan materi, para narasumber juga mengajak kepada para santri untuk mempraktekkan pelatihan menulis ini dengan membuat berita.

Faiz Aminuddin selaku Ketua LTN-NU Pati menjelaskan, “Tujuan pelatihan jurnalistik bertema Gerakan Literasi Melawan Radikalisme dan Hoax bagi para santri ini untuk memberikan pemahaman kepada para santri mengenai pentingnya keaktifan menulis, karena dalam konteks kekinian gerakan menulis menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Mengingat, ajaran-ajaran radikal sudah sangat massif disebarluaskan melalui tulisan-tulisan, baik itu melalui medsos, majalah, tabloid, website, dan lain sebagainya.”

Lebih lanjut, Pengasuh Ponpes Shofa Azzahro Gembong Pati ini juga menambahkan, “Sebenarnya di pesantren banyak sekali ditemukan kearifan-kearifan yang itu sangat menarik bila dapat ditulis dan dapat dibaca oleh masyarakat luas. Seperti kearifan dari kitab-kitab yang dipelajari di pesantren ataupun dari kearifan-kearifan para kiai yang ada di pesantren, sehingga dengan rendahnya gerakan menulis dari kelompok pesantren membuat masyarakat lebih banyak mengkonsumsi informasi atau pemikiran dari ideologi-ideologi lain yang tidak jelas sumbernya maupun kebenarannya.”

Acara yang dimulai dari pukul 08.30 WIB itu berakhir pada pukul 15.30 WIB, dan selama proses pelatihan para santri tampak antusias mengikutinya. Hal itu didasarkan dari keaktifan para santri dalam memberikan umpan balik berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Red: Mukafi Niam