Gresik, NU Online
Upaya untuk terus menggelorakan kemandirian bagi pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama tahun ini terus dilakukan. Permusyawaratan tertinggi yang akan dilangsungkan di Lampung tersebut bertekad untuk mengusung kemandirian jamiyah.
Karenanya penggalangan dilakukan di sejumlah lokasi, termasuk di Jawa Timur.
Penggalangan Koin Muktamar NU terus bergeliat di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Kali ini dilakukan di Lembaga Ma’arif (LP) Nahdlatul Ulama (NU) Hidayatus Salam, Desa Lowayu, Kecamatan Dukun.
Pelaksanaan kegiatan tersebut disambut antusias seluruh peserta didik. Hal itu tampak pada semangat mereka dan guru yang serentak memberikan donasinya melalui amplop koin muktamar. Kegiatan tersebut berlangsung di halaman MI Hidayatus Salam Lowayu. Kamis (23/1).
Wakil Kepala MI Hidayatus Salam, Mohammad Rahmat mengatakan bahwa kegiatan Koin Muktamar ini diikuti oleh 285 siswa dan 27 guru. Harapannya, dengan adanya gerakan ini bisa menjadi edukasi untuk berbagi dan loyal terhadap organisasi NU.
“Kami melihat semangat dari semua elemen di sini untuk berbagi, semoga kegiatan ini menjadi kesempatan mengedukasi anak didik untuk berbagi dan peduli, terutama kepada NU," jelas M Rahmat.
Selain berkontribusi untuk penyelenggaraan Muktamar NU, dirinya juga berharap kegiatan ini menjadi kebiasaan bagi mereka untuk berinfak atau sedekah.
“Kegiatan Koin Muktamar ini juga bisa dibuat gerakan infak dan sedekah dalam hal kebaikan dan menjadi kebiasaan.” ungkapnya.
Sedangkan hasil perolehan koin Muktamar NU untuk lembaga LP Ma’arif MI Hidayatus Salam telah terkumpul dana Rp. 3.315.000 dan hasilnya diserahkan tim Koin Muktamar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Dukun.
Sementara itu, untuk puncak kirab Koin Muktamar MWCNU Dukun akan dipusatkan di Ranting NU Lowayu tepatnya di halaman Masjid Nurul Huda.
Kirab akan dihadiri oleh tim dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik dan seluruh pengurus di jajaran MWCNU, Ranting NU, Badan Otonom (Banom) dan seluruh lembaga di Dukun. Kegiatan itu dilaksanakan pada Jumat (24/1) usai shalat Jumat.
Kontributor: M Jauhari Utomo
Editor: Ibnu Nawawi