Daerah TRADISI

Merdi Dusun, Wujud Masyarakat Rukun

Sabtu, 4 Mei 2013 | 13:03 WIB

Wonosobo, NU Online
Warga Nahdliyin Kampung Lemiring, Desa Mojosari, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo, Jawa Tengah menggelar tradisi Merdi Dusun pada Sabtu (4/5). Tradisi tersebut sebagai upaya menjalin hubungan harmonis antarwarga dan sekaligus menciptakan masyarakat rukun, tertata, tentram, dan sejahtera.  
<>
“Merdi Dusun yang diselengarakan di kampung Lemiring ini sebagai upaya untuk mempererat hubungan yang baik antara warga dan sekaligus membuat dusun agar aman, tentram, dan warganya sejahtera,” ungkap Maprah, Sekertaris Desa Mojosari saat menyaksikan tarian lengger, salah satu kegiatan tradisi tersebut.

Disebutkan, tata cara Merdi Dusun ini diawali nyadran, dilanjutkan dengan ziarah ke makam pendiri desa atau pepunden yang diikuti seluruh warga desa pada pagi hari. Setelah itu digelar hiburan kesenian tradisional Tayub.

“Pertama warga nyadran di makam, kemudian dilanjutkan dengan haul massal di makam pendiri desa yakni, Kiai Sarasuta (Pinggawa Dusun atau Babak Desa), beserta pengikutnya Kyai Bramasari (Panglima Keamanan Dusun), Kyai Patra Wangsa (Penata Dusun), Kyai Pondeh (Bagian Yang Ngurusi Pertanian), Kyai Jarwi (Tabeb Dusun). Setelah itu baru ke panggung yang sudah disiapkan warga untuk mengumpulkan tumpeng  dan ingkung yang akan  didoakan olehtokoh agama,” jelas Maprah.

Di setiap penjuru dusun kita juga memasang cuan atau kerampil yang dipasang di atas bambu rakitan. Pemasangan itu bertujuan untuk tolak bala,” terangnya.

Dengan diadakannya acara ini, diharap agar warga diberikan keselamatan dan rezeki yang banyak. “Semoga saja warga petani, peternak dan juga buruh dapat mendapatkan rejeki yang lancar,” tambahnya.  

Sementara itu, Kepala Desa Tolhah Mahsun menjelaskan, merdi dusun merupakan kegiatan yang selalu dilakukan warga Dusun Lemiring tiap tahun. Ritual ini selain sebagai wujud agar tercipta kerukunan antarwarga juga sekaligus mengenang jasa pendiri dusun, “Setidaknya dengan kegiatan ini maka masyarakat akan selalu mengenang para pendiri dusun,” jelasnya.

Selain itu, Tolhah Mahsun juga berharap dengan adanya kegiatan ini maka masyarakat akan dimudahkan rejekinya serta dijauhkan dari segela musibah yang tak terduga. “Setiap Dusun di Desa Mojosari mempunyai cara Merdi Dusun yang berbeda-beda, dan semoga saja dengan tradisi masyarakat akan selalu diberi kemudahan dalam melakukan aktivitas,” terangnya.


Redaktur          : Abdullah Alawi
Kontributor      : Fathul Jamil