Muhammad Reza Panca, Santri Tambakberas yang Pernah 40 Kali Juara 1 Lomba Baca Kitab
Kamis, 16 Januari 2025 | 14:00 WIB
Muhammad Reza Panca, santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang saat menerima trofi juara pertama lomba baca kitab. (Foto: dok. pribadi)
Syarif Abdurrahman
Kontributor
Jombang, NU Online
Muhammad Reza Panca, santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam bab membaca kitab kuning.
Reza tercatat setidaknya pernah meraih 40 kali peringkat pertama dalam lomba baca kitab yang diikutinya. Hal ini belum termasuk juara lainnya.
Kitab yang dibacanya pun bervariasi, ada lomba baca Kitab Fathul Qorib, Fathul Mu'in, dan beberapa kitab lainnya yang umum dipelajari di pondok pesantren Indonesia.
"Kalo juara pertamanya kurang lebih sekitar 40-an, hingga saat ini," jelas Reza kepada NU Online, Rabu (15/01/2025).
Reza menambahkan, ia memang menyukai kajian kitab kuning sejak belajar di Garut. Kesukaan itu terus berlanjut ketika ia melanjutkan pendidikan di Madrasah Fattah Hasyim Bahrul Ulum dan Institut Agama Islam Bani Fattah Tambakberas.
Memahami kitab kuning membutuhkan keahlian khusus, karena harus memahami kaidah gramatika bahasa Arab yaitu nahwu-shorof agar tidak salah harakat. Hal lainnya yaitu harus memahami konteks pembahasan, sehingga nyambung.
"Di Bahrul Ulum Tambakberas, ada pelajaran baca kitab, nahwu-shorof. Ini menambah pemahaman saya," ungkap Reza.
Ketika di Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, kegiatan lomba baca kitab kuning begitu banyak dalam berbagai event. Reza mulai mengikuti lomba baca kitab dengan mewakili Ribath Bumi Damai Al-Muhibbin atau Madrasah Fattah Hasyim. Karena sering menang, informasi lomba pun banyak menghampirinya.
Ia berkali-kali ikut lomba baca kitab tingkat nasional yang diselenggarakan oleh kampus negeri atau swasta di tanah air. Ia juga mengikuti begitu banyak lomba yang diselenggarakan pesantren dan lembaga pendidikan bahasa Arab.
"Sejak SMP sudah ikut lomba baca kitab, tapi cuma satu kali soalnya waktu itu di Jawa Barat masih langka lomba baca kitab. Seringnya mulai dari Aliyah Fattah Hasyim Tambakberas," imbuhnya.
Reza menceritakan, selama keikutsertaannya dalam lomba baca kitab, prestasi tertingginya yaitu dua kali juara satu lomba baca kitab tingkat ASEAN. Ia bersaing dengan peserta dari berbagai negara dan Indonesia sendiri.
Namun, secara umum, lomba baca kitab di berbagai lomba hampir sama bagi Reza. Pertanyaannya pun bisa dijawab dengan mudah. Karena memang setiap hari terbiasa membaca kitab kuning. "Kalau lomba tingkat ASEAN pernah menang 2 kali," jelasnya.
Dengan sering memenangkan lomba baca kitab, Reza mampu membiayai kebutuhan selama di pondok tanpa merepotkan orang tua. Selain itu, Reza sekarang juga mulai mendampingi juniornya di Bahrul Ulum Tambakberas untuk mengikuti lomba baca kitab di berbagai event.
Baginya, kunci dalam lomba baca kitab yaitu memahami i'rob kalimat yang dibaca, memahami makna dan bisa menjelaskan kepada dewan juri dengan tidak berbelit. Namun, tidak kalah penting adalah jam terbang dan kesiapan mental dalam menghadapi audiens dan juri yang berbeda-beda.
"Saya sekarang ikut bantu di Madrasah Tsanawiyah Negri Tambakberas, dampingi memahami kitab kuning. Beberapa sudah ada yang juara baca kitab," tandasnya.
Terpopuler
1
Ustadz Maulana di PBNU: Saya Terharu dan Berasa Pulang ke Rumah
2
Kick Off Harlah Ke-102 NU Digelar di Surabaya
3
Pelantikan JATMAN 2025-2030 Digelar di Jakarta, Sehari Sebelum Puncak Harlah Ke-102 NU
4
Khutbah Jumat: Mari Menanam Amal di Bulan Rajab
5
Puluhan Alumni Ma’had Aly Lolos Seleksi CPNS 2024
6
Respons Gus Yahya soal Wacana Pendanaan Makan Bergizi Gratis Melalui Zakat
Terkini
Lihat Semua