Nasional

Cetak Ahli Falak, Pesantren Tambakberas Ajarkan Santri Kitab Sullamun Nairoin hingga Praktik Lapangan

Jumat, 10 Mei 2024 | 09:00 WIB

Cetak Ahli Falak, Pesantren Tambakberas Ajarkan Santri Kitab Sullamun Nairoin hingga Praktik Lapangan

Santri Pesantren Tambakberas Jombang sedang melakukan praktik lapangan terkait ngaji kitab Sullamun Nairoin yang mengkaji ilmu falak, Kamis (10/5/2024). (Foto: NU Online/Syarif)

Lamongan, NU Online

Ratusan Siswa Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas Jombang melakukan praktik lapangan rukyatul hilal di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Kamis (9/5/2024). 


Menurut Wakil Kepala Madrasah, KH Imron Rosyadi Malik, kegiatan rukyatul hilal ini merupakan kelanjutan dari proses belajar falak para siswa Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum. 


Di madrasah ini, belajar falak menggunakan kitab Sullamun Nairoin sebagai pegangan utamanya. Namun, juga dipadukan dengan kemajuan teknologi.


Lokasi praktik lapangan ini berada di markaz Tanjung Kodok dan di area makam Syekh Maulana Ishaq Kemantren, Paciran, Lamongan. 


"Kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap tahun sebagai wujud atau bentuk aplikasi dari ilmu pelajaran falak yang didapatkan oleh siswa Madrasah Muallimin di kelas," katanya. 


Ia menjelaskan, tujuan kegiatan tersebut agar para siswa bisa menyesuaikan antara hitungan yang dipelajari di madrasah dengan kondisi lapangan. Sehingga suatu hari nanti bisa menjadi pakar falak yang paham teori sekaligus lapangan.

 
Santri Pesantren Tambakberas Jombang sedang melakukan praktik lapangan terkait ngaji kitab Sullamun Nairoin yang mengkaji ilmu falak, Kamis (10/5/2024). (Foto: NU Online/Syarif)
 

Peserta didik yang praktik tersebut didampingi langsung oleh para guru lengkap dengan alat pemantau hilal. Siswa juga diminta menghitung (hisab) secara bersama-sama guna memprediksi kemunculan bulan. 


"Mudah-mudahan di antara siswa ini dapat membawa nama besar Bahrul Ulum atau Madrasah Muallimin, khususnya menjadi salah satu pakar falak Indonesia," jelasnya.


KH Imron menambahkan, kegiatan ini khusus putra, jumlah siswa yang mengikuti praktik lapangan ini sekitar 240 orang. Mereka merupakan kelas 5 Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum atau setahun menjelang lulus. 


"Semua ini merupakan siswa kelas 5 putra. Sekali lagi, semoga ada dari salah satu atau sekian siswa Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun ada bisa menjadi pakar ilmu falak," imbuh KH Imron. 


Kepala Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum KH Moh Abdulloh Rif'an mengatakan bahwa alumni instansi yang ia pimpin banyak menjadi pakar falak di Jawa Timur. Mereka kemudian menjadi tulang punggung kaum Nahdliyin untuk menghitung bulan. 


Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum didirikan tahun 1953 oleh KH Abdul Fattah Hasyim, sehingga sudah meluluskan cukup banyak alumni. Bahkan, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah menjadi kepala madrasah ini. 


"Semoga kegiatan ini menjadi manfaat di kemudian hari. Untuk saat ini saja, ahli falak di Jawa Timur banyak berasal dari alumni muallimin Bahrul Ulum," tandasnya.