Daerah

NU Bondowoso Antisipasi Gerakan Kristenisasi

Ahad, 21 November 2010 | 00:03 WIB

Bondowoso, NU Online
Penyebaran agama terhadap orang yang sudah beragama terjadi di wilayah Kecamatan Tlogosari. Sejumlah orang yang tergabung dalam satu tim menyebarkan pamflet berisi ajakan terhadap siapa saja yang akan masuk pada agama lain (Kristen). Bahkan mengajak berdialog dengan orang yang ditemuinya.

Kebetulan salah satu tokoh yang diajak dialog itu adalah Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Bondowoso, Ustadz Anwar Syafi’i. Menurut alumni Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan ini, kristenisasi yang dilakukan oleh kader Kristen itu harus diwaspadai.<>

“Kami berdialog soal teologi dengan mereka. Ternyata, mereka tidak menjelaskan secara hakiki tentang Allah yang diyakini dalam agamanya. Mereka terdiam ketika ditanya soal mengapa pemahaman tentang Allah antara Protestan dengan Katholik berbeda,” kata Ustadz Anwar.

Ustadz Anwar menambahkan, para penyebar Kristen itu menyamakan perbedaan yang terjadi antara Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama. Padahal, perbedaan yang terjadi antara NU dan Muhammadiyah bukan masalah pokok, melainkan masalah yang terkait dengan madzhab saja, soal furu’iyyah.

Sementara, lanjutnya, yang terjadi di Protestan dan Katolik, perbedaannya soal Tuhan mereka. Padahal, kitab mereka sama, yaitu injil, kenapa Tuhannya bisa berbeda. Ditinjau dari disipilin pengetahuan apapun, realita itu tidak rasional. Bahkan mereka juga kebingungan ketika ditanya Kitab Injil yang asli.

Namun demikian, kami dari PCNU akan mengumpulkan seluruh Pengurus Majelis Wakil Cabang NU se-Bondowoso untuk diberi pemahaman soal kristenisasi ini. Ini sebagai langkah antisipasi, agar pengurus MWC NU bisa membentengi warganya agari tidak mudah terpedaya ajakan mereka.

“Disamping untuk memberikan pemahaman kepada mereka tentang agama yang benar juga agar tidak terjadi anarki kalau para penyebar agama tersebut sampai ke daerah mereka. Karena NU itu harus tampil elegant, bukan sebaliknya," katanya. (ah@y)