Daerah

NU Jaga Silaturrahim dengan Ulama Syatariyah

Kamis, 7 Februari 2013 | 13:22 WIB

Padangpariaman, NU Online
PCNU Padangpariaman bersilaturrahim dengan ulama Syathariyah, Kamis (7/2) di Pesantren Darul Ikhlas Lubuk Tajun Sarang Gagak, Nagari Pakandangan, Kecamatan VI Lingkung, Kab. Padangpariaman.<>

Hadir sejumlah pimpinan pesantren, ulama dan sejumlah pengurus NU, di antaranya Pimpinan Darul Ikhlas H. Zubir Tuanku Kuning, Mustasyar PCNU Padangpariaman Azwar Tuanku Sidi, Rais Syuriyah Syahril Tk. Sutan Maetek, Katib Syafri Tk. Sutan Sari Alam, Ketua Abdul Hadi Tk. Rajo, Sekretaris  Yul Rahmat, dan Anggota DPRD Padangpariaman Zulhelmi Tuanku Sidi.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padangpariaman Masrican Tuanku Maharajo Basa dalam kesempatan itu meminta para ulama di Kabupaten Padangpariaman untuk bersatu dalam menyampaikan dakwah. Jangan ada yang saling menjelekkan dan merendahkan satu sama lain. Apalagi menghadapi tantangan umat yang semakin komplek dan berat sangat dibutuhkan persatuan dan saling menghargai satu sama lain.

Menurut Masrican, jika ada perbedaan pendapat, mari kita cari persamaannya sehingga umat tidak binggung. Kalau ulama satu dengan yang lain saling menjelekkan dalam menyampaikan dakwah, sudah pasti umat jadi binggung. Siapa yang akan diikutinya.

“Untuk itu, mari kita rapatkan barisan dan jalin silaturahim,” kata Masrican yang baru saja dilantik pertengahan Januari 2013 lalu.

“Forum silaturahim ini amat penting artinya dalam meningkatkan komunikasi dan saling menghormati seorang tuankuk dengan tuankuk lainnya. Silaturahim ulama ini diharapkan dapat memupuk tali persaudaraan sesama ulama. Mari kita sama-sama melangkah ke depan membangun umat,” kata Azwar Tuanku Sidi menambahkan.

Sedangkan Pimpinan Pesantren Darul Ikhlas Zubir Tuanku Kuning panjang lebar menguraikan titik-titik penyebaran tarekat Syatariyah yang dibawa oleh Syekh Burhanuddin di Ulakan. Penyebaran murid-murid Syekh Burhanuddin di daerah ini jika dilihat dari silsilahnya mempunyai kaitan satu sama lain. Ada Syekh di Koto Tuo, Lubuk Pua, Kamumuan, Kiambang dan seterusnya yang memiliki keterkaitan.

“Untuk itu, tidak benar kalau ada para tuanku yang bermuara pada titik-titik penyebaran Syatariyah tersebut saling menjelekkan. Belajar dari para pendahulu, guru-guru tuanku masa silam, mereka saling menjaga kehormatan masing-masing. Tidak ada mereka saling menjelekkan. Kalau pun ada para muridnya saling merendahkan tuanku lain, mereka pasti meluruskan perbedaan. Jika ada pihak tertentu yang mengadu tuanku atau syekh satu dengan yang lain, maka dipastikan tidak mempan. Karena gurunya jika bertemu tetap akrab dan saling menghormati satu sama lain,” tutur Zubir Tuanku Kuning.

Ketua PCNU Padangpariaman Abdul Hadi menyebutkan, silaturahim ini merupakan program NU Padangpariaman dalam meningkatkan perannya membangun umat. Tuanku merupakan ulama Padangpariaman yang memiliki jamaah dan murid.

“NU yang didirikan para ulama Ahlussunnah wal Jama'ah jelas memiliki hubungan yang erat dengan tuanku. PCNU Padangpariaman sendiri mayoritas adalah tuanku,” kata Abdul Hadi menambahkan.


Redaktur     : Hamzah Sahal
Kontributor : Bagindo Armaidi